Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi
Mayjen Hassan Firouzabadi komandan memuji serangan “serius” Rusia dalam memerangi melawan teroris Takfiri ISIS yang beroperasi di Suriah, menyerukan kekuatan dunia untuk mengikuti cara Moskow dalam memerangi kelompok teror ini.
Kekuatan lain harus belajar dari keberanian dan kesungguhan Rusia di Suriah dan mengambil bagian dalam serangannya melawan ISIS dengan tulus, Kepala Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Staf Hassan Firouzabadi mengatakan Sabtu (21/11/15).
Rusia, yang telah menjadi salah satu pendukung utama Suriah sejak militansi meletus di negara Arab itu pada bulan Maret 2011, mulai melakukan serangan militernya terhadap teroris ISIS dan militan lainnya pada 30 September, atas permintaan dari pemerintah Damaskus.
Moskow mengatakan kampanye udara yang dilakukannya bertujuan untuk membantu angkatan bersenjata Suriah dalam memerangi kelompok-kelompok teror Takfiri.
AS juga telah melakukan serangan udara sendiri di Suriah, yang diduga menyerang posisi ISIS.
Foto
dari Kementerian Pertahanan Rusia pada 19 November, 2015, menunjukkan
sebuah jet militer Rusia lepas landas di pangkalan udara Hmeimim di
Suriah. (Foto: Reuters)
Di tempat lain dalam sambutannya, Firouzabad mengatakan adalah paradok kebijakan strategis AS yang mengklaim memerangi teroris ISIS namun disisi lain menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang berjuang melawan kelompok Takfiri.
“[AS] menyatakan perang terhadap ISIS sementara mereka menyerang seorang presiden [Bashar al-Assad] yang berjuang melawan ISIS, adalah ini sesuatu yang tidak dapat diterima,” katanya, menambahkan sikap Washington ini akan meningkatkan kejahatan Takfiri.
Konflik asing yang disponsori di Suriah sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan melukai lebih dari satu juta orang, menurut PBB.
Perlawanan militer Suriah terhadap teroris telah mengambil langkah baru setelah Rusia meluncurkan serangan udara terpisah terhadap teroris Takfiri di negara Arab itu. Serangan udara AS, bagaimanapun, diyakini terbukti tidak efektif dalam menghapus keberadaan teroris dari posisinya.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email