Militer Israel telah menahan anggota senior gerakan perlawanan Palestina, Hamas yang berbasis di Gaza, di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina yang diduduki.
Polisi Israel menyerbu rumah Omar Barghouti Abu Asef di desa Kobar Tepi Barat utara yang diduduki, yang terletak 13 kilometer barat laut dari Ramallah, pada Rabu pagi dan menangkap dua anaknya, Asef dan Saleh, Kantor berita al-Yawm Palestina melaporkan.
Bentrokan kemudian pecah antara pasukan Israel dan warga muda Kober ditengah situasi meningkat.
Tentara Israel menembakkan peluru serta tabung gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Sosok Hamas 62 tahun itu menyerahkan diri Kamis pagi setelah pasukan Israel mengancam akan menahan istrinya juga, menurut laporan tersebut. Dia dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
Menurut keluarganya, Barghouthi baru-baru ini telah menjalani kateterisasi jantung, dan hendak menjalani operasi hati.
Ketegangan di wilayah Palestina yang diduduki secara dramatis meningkat sejak Agustus, ketika rezim Israel memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa di Timur al-Quds (Yerusalem).
Palestina marah atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa dan serangan pada rumah mereka, mengatakan bahwa rezim Tel Aviv berusaha mengubah status quo masjid.
Bulan lalu, pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh, yang menyebut bentrokan baru-baru ini antara warga Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Timur al-Quds (Yerusalem), sebuah Intifada (perlawanan) terhadap rezim Tel Aviv.
Kementerian Kesehatan Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa malam, mengatakan sedikitnya 89 warga Palestina, termasuk 18 anak-anak dan empat wanita, kehilangan nyawanya dan lebih dari 10.000 lainnya menderita luka-luka di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade sejak awal Oktober.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email