Hanibal Qadafi, anak mantan diktator Libya Mu‘ammar Qadafi, mengekspos rahasia-rahasia baru tentang penculikan Imam Musa Shadr dan para rekannya.
Zahra Hammadah, hakim Lebanon yang bertanggung jawab mengusut kasus penculikan Imam Musa Shadr, mengeluarkan surat penangkapan Hanibal dengan tuduhan menyembunyikan informasi tentang penculikan ini.
Zahra Hammadah sudah selama lima tahun melakukan pengusutan dan investigasi terhadap Hanibal. Di akhir investigasi, Hanibal mengaku bahwa ayahnya adalah pihak yang bertanggung jawab atas kasus Imam Musa Shadr ini.
Hanibal menekankan, Imam Musa Shadr tidak pernah meninggalkn Libya, dan satu orang dengan indentitas Imam Musa Shadr melakukan perjalanan ke Italia.
Menurut Hanibal, setelah ditangkap di Libya, Imam Musa Shadr dipindahkan ke sebuah rumah tahanan khusus di barat Tripoli.
Setelah melakukan pengakuan ini, Hanibal meminta kepada interogator supaya jangan menyerahkan dirinya kepada para petinggi Libya.
Alasan Hanibal, Nijriya saudaranya telah diserahkan kepada para petinggi Libya dan lantas disiksa.
Menurut Syadi Husain, seorang wakil pembela asal Lebanon, Hanibal untuk sementara tidak akan diserahkan kepada petinggi Libya sebelum investigasi kasus ini tuntas.
Keluarga Imam Musa Shadr juga telah mengajukan pengaduan kepada kejaksaan agung seputar kasus ini.
(Koran-Al-Safir-Lebanon/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email