Pesan Rahbar

Home » » Kelompok Menyeleweng Aktif Unjuk Gigi di Jalur Jalan Kaki Arbaʻin Husaini

Kelompok Menyeleweng Aktif Unjuk Gigi di Jalur Jalan Kaki Arbaʻin Husaini

Written By Unknown on Thursday 3 December 2015 | 15:24:00


“Kita semua harus mewaspadai aktifitas kelompok-kelompok Syiah menyeleweng yang berusaha menarik simpati dan anggota selama ritual jalan kaki Arbaʻin Husaini.”

Begitu hal ini disampaikan oleh Hujjatul Islam Nashuri, ketua Divisi Tabligh Markas Khusus Mahdawiah, kepada wartawan Shabestan hari ini.

Setiap tahun, banyak mawkib yang didirikan di sepanjang jalur jalan kaki Arbaʻin Husaini dari Najaf Asyraf ke Karbala dengan tujuan untuk melayani para peziarah Imam Husain bin Ali as yang telah datang dari berbagai negara. Di samping pelayanan makan, minum, dan ruang istirahat, mawkib-mawkib ini juga berusaha memasyarakatkan ajaran Ahlul Bait as.

Akan tetapi, ada juga sebagian aliran dan kelompok menyeleweng yang berusaha untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka dengan memanfaatkan kondisi yang secara natural terwujud ini.

Dari sekian mawkib yang telah berdiri tegak di sepanjang jalur jalan kaki dari Najaf hingga Karbala, kita bisa menyaksikan mawkib Ahmad Al-Hasan yang mengklaim diri sebagai Yamani, putra Imam Mahdi, dan wakil beliau untuk masa kini.

Menurut orang yang mengaku marjaʻ Syiah ini, masa kemunculan Imam Mahdi telah terwujud. Kita sekarang berada dalam kondisi kemunculan ini. Apabila jumlah personel pasukannya telah mencapai jumlah 10 ribu orang, maka ia akan melakukan kebangkitan di seluruh dunia.

Menurut Hujjatul Islam Nashuri, kelompok-kelompok menyeleweng pintar mengambil dan mencuri kesempatan yang kita lalai memenuhinya. Momen jalan kaki Arbaʻin Husaini ini mereka gunakan sebagai kesempatan untuk memancing pengikut. Mereka telah melakukan banyak propaganda luas di seluruh dunia, terutama di Iraq.

Nashuri mengingatkan supaya kita selalu waspada terhadap tipu daya kelompok-kelompok ini. Jika kita telah memasuki mawkib mereka, maka tentu pasti mereka akan menyambut kita dan melakukan dialog dengan ungkapan-ungkapan yang telah diolah dan dikupas.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: