Sekawanan pemuda radikal menyerang Masjid Al-Fath yang terletak di kota Dordrecht, Belanda. Mereka mengangkat spanduk yang berisikan yel-yel anti Islam.
Mereka yang mengaku bernama kelompok “Para Pembela Jati Diri” memasuki halaman masjid dan meneriakkan yel-yel anti Islam.
Pihak keamanan Belanda menutup jalan-jalan yang menuju masjid dan mengepung kelompok radikal tersebut. Menurut pengakuan pihak kepolisian, para pemuda radikal itu masih berusia sekitar 20 tahunan.
Pihak kepolisian Dordrecht memberikan kemungkinan bahwa aksi-aksi semacam ini masih akan terulang lagi.
Serangan radikal ini bukanlah serangan yang pertama kali terjadi ke masjid dan markas-markas Islam Belanda. Kelompok ini juga pernah menyerang Masjid Al-Hijrah di kota Leiden pada bulan Februari lalu. Polisi pun berhasil menangani aksi mereka.
“Peristiwa Masjid Al-Fath ini bukanlah peristiwa yang pertama kali terjadi dan juga tidak akan menjadi yang terakhir. Kami memohon kepada Pemerintah Belanda supaya menjaga keamanan masjid dan markas-markas Islam. Kami juga meminta kepada seluruh warga muslim supaya senantiasa waspada karena peristiwa serupa pasti meningkat di penghujung tahun ini,” ujar Dewan Masjid Maroko di Belanda.
Menurut Yasin Al-Furqani, seorang aktifis dan imam masjid, aksi-aksi seperti ini akan menyuramkan kehidupan damai yang selama ini sudah ada. Ia memprotes sikap Pemerintah Belanda yang tidak bersikap sama dalam mendukung tempat-tempat ibadah warga.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email