Bashar Ja’afari, duta besar Suriah untuk PBB (Foto: AP)
Duta Besar Suriah untuk PBB menuduh Turki membantu kelompok-kelompok teroris yang melawan pemerintah Damaskus.
Dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (30/12/15), Bashar Ja’afari juga meminta PBB untuk mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri kejahatan pemerintah Ankara terhadap para pengungsi Suriah yang tinggal di Turki.
Ja’afari mengatakan kelompok teroris bersenjata, yang beranggotakan lebih dari 100 negara, diberi dukungan dana, senjata, logistik dan material “dari negara dan rezim dari dalam dan luar ” dalam perang melawan Suriah.
“Selama krisis, Turki mengganggu urusan dalam negeri Suriah dengan berbagai bentuk, termasuk keterlibatan langsung rezim Erdogan [Presiden Turki Recep Tayyip], yang melakukan operasi ofensif angkatan bersenjatanya dengan mendukung teroris,” katanya.
Diplomat itu mengatakan pasukan Turki “juga telah menyediakan senjata untuk gerakan teroris di Suriah atau di sepanjang perbatasan Suriah-Turki, dalam rangka memfasilitasi infiltrasi tentara bayaran teroris dari wilayah Turki ke wilayah Suriah.”
Ia juga mendesak PBB “untuk mengambil sikap tegas” untuk “mengakhiri pelanggaran dan kejahatan ini” yang dilakukan oleh Ankara terhadap Suriah dan kepada para pengungsi Suriah di Turki, menuduhnya Erdogan bermimpi “menghidupkan kembali warisan kolonial Ottoman.”
Di tempat lain dalam komentarnya, Ja’afari menjelaskan penembakan jet tempur Rusia oleh Ankara baru-baru ini di wilayah Suriah sebagai “penusukan dari belakang kepada para pahlawan yang memerangi terorisme”.
Pada tanggal 24 November, sebuah pesawat Su-24M Fencer Rusia ditembak jatuh Turki yang di klaimnya bahwa jet tempur tersebut telah berulang kali melanggar wilayah udara Turki.
Moskow, bagaimanapun, membantah klaim Ankara, menekankan bahwa pesawat itu ditembak jatuh di wilayah udara Suriah, ketika Rusia melakukan operasi terhadap teroris Takfiri sejak tanggal 30 September atas permintaan pemerintah Damaskus.
Dalam suratnya, Ja’afari juga mengecam tuduhan Turki mengenai insiden itu sebagai upaya sia-sia untuk menutupi keterlibatan pemerintahan Erdogan dalam penyelundupan minyak Suriah oleh ISIS ke Turki dan penyelundupan senjata ke teroris di Suriah.
Awal bulan ini, Rusia merilis foto menunjukkan konvoi truk BBM yang konon memuat minyak ilegal dari wilayah yang dikendalikannya di Suriah dan Irak sebelum memasuki tetangganya Turki. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email