Pesan Rahbar

Home » » Ayat-ayat Keutamaan Imam Ali Dalam Al-Quran

Ayat-ayat Keutamaan Imam Ali Dalam Al-Quran

Written By Unknown on Sunday, 10 January 2016 | 18:55:00


Oleh: Uma Zafazl

“Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.(Al baqarah ayat 269)


Ayat-ayat Keutamaan Imam Ali Dalam Alquran

Pernah kita bertanya pada diri kita sendiri siapakah Imam Ali (as) tersebut? Sebagian kelompok sangat mencintai beliau secara berlebihan sehingga mereka mengatakan bahwa Ali adalah Tuhan (Aliyullah), sebagian kelompok lain mereka sangat membenci beliau sehingga mereka mewajibkan untuk melaknatnya.

Sebagian lagi hanya mengakui bahwa Imam Ali hanyalah sebagai khalifah yang ke empat setelah Usman, dan kita orang-orang syiah mengakui bahwa beliau adalah Imam dan pemimpin setelah Rasullulah (saw). Apakah yang ada dalam wujud beliau sehingga semua itu tejadi, dan pernahkah kita (orang syiah) meneliti tentang keutamaan beliau dalam Al-Quran. Telah diutarakan dalam Al-Quran bahwa ada 9 ayat dan 1 surah tentang keutamaan Imam Ali (as). Dan perinciannya sebagai berikut:

1.Ayat tabliq

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia”. (Al-maidah ayat 67).

Kebanyakan orang-orang ahli sunnah mengatakan bahwa ayat ini mengutarakan tentang Ghadir Khum dan Imam Ali (as). Dan masalah telah diutarakan dalam tafsir Kabir Fahr Razi, Addurrul Mantsur Suyuti, dan tafsir Al-Mannar Syekh Muhammad Abduh. Dan hadist ini dinukil oleh 20000 orang dan 5000 periwayat.

2. Ayat Wilayah.

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”.( Al maidah ayat 55).

Ayat ini mennjelaskan tentang Imam Ali (as) dan masalah ini tercantum dalam banyak buku tafsir ahli sunnah seperti Kassyaf milik Zamakhsyari, tafsir Kabir milik Fahrur Razi, dan dalam buku tafsir Addarul Mansur milik Sayuti.Sebagian orang mengatakan bahwa sebenarnya ayat ini untuk satu kelompok bukan untuk satu orang berarti bukan untuk Imam Ali (as) (Yuqimun-Roqiun) tetapi anehnya mereka sendiri menjawab bahwa, contoh-contoh seperti ini banyak dalam Al-Quran yang isim dhomirnya jamak’(kata gantinya menunjukkan arti banyak) tetapi dikhususkan untuk satu orang seperti ayat mubahalah (Anfusana, wa Anfusakum).

3. Ayat Keluarga (Al-Qurba)

“Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (Asy Syuura Ayat 23).

Suyuti dalam tafsir Addurrul Mantsur mengenai ayat ini, beliau menukil dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah (saw) mengenai para imam bersabda: “Jagalah hakku mengenai keluargaku dan cintailah mereka”

4.Ayat Al-Mubahalah

“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; Kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (Al Imran ayat 61).

Para ulama ahli sunnah mengatakan bahwa maksud dari abna ana adalah untuk Imam Hasan (as) dan Imam Husein (as), dan nisa ana adalah untuk putri Rasul Fatimah Az-Zahra (sa) dan anfusana adalah Imam Ali (as). Dan di dalam ayat ini ditabirkan bahwa Imam Ali adalah jiwa Rasulullah. Dan tidak ada perbedaan anatara Imam Ali dan Rasulullah dari segi maknawi bukan dari segi syariat.[1]

5.Ayat peringatan (Al-Inzar)

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”.( Asy syuara 214).

Dalam kitab Syawahid Al-Tanzil mengenai ayat ini dijelaskan bahwa: Ketika telah dipastikan bahwa dakwah Rasulullah harus disampaikan secara terang-terangan beliau bersabda: Seseorang yang berkehendak menjadi saudaraku, wakilku dan khalifah setelah aku, dan menerima risalahku menolongku dalam mengemban tugas ini, maka dia adalah pengganti dan washiku, Rasul sebanyak tiga kali mengulang perkataan ini, dan Ali (as) menerimanya.Thabari dalam kitab Tarikhnya berkata bahwa: setelah Ali menerima apa yang diutarakan Rasulullah, beliau (saw) bersabda: Ini adalah saudaraku, wakilku dan khalifahku untuk kalian maka dengarkanlah apa yang ia katakana dan taatilah…….

6. Ayat Al-Hikmah

“Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.(Al baqarah ayat 269).

Mengenai ayat diatas telah dinukil dari Ibnu Abbas yang tercantum dalam kitab Syawahid Al-Tanzil bahwa: “Tidak pernah aku lihat ada seorang yang berani memprotes atas hukum dan pendapat yang dikeluarkan Ali (as), sebab Allah (swt) menurunkan ayat ini berkenaan dengan Ali (as). Hikmah dan pengetahuan telah dibagi menjadi 10 bagian, 9 bagiannya telah di berikan kepada Ali (as) , dan satu bagiannya lagi diberikan untuk seluruh manusia .”

7.Ayat Orang-orang Munafik (Munaafiquun)

“Dan kalau kami kehendaki, niscaya kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu”.( Muhammad ayat 30)Telah dinukil sebuah riwayat dari Abu sa’id yang tertera dalam beberapa kitab ahli sunnah bahwa: Dan kami akan menunjukan padamu orang-orang munafiq melalui perkataan mereka karena kebencian mereka pada Ali bin Abi Thalib(as). Pada masa Rasulullah (saw) kami mengenal orang-orang munafiq hanya melalui kebencian dan permusuhan mereka kepada Ali bin Abi Thalib (as).

8 Ayat Pertanyaan (Masuu’luun)

“Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) Karena Sesungguhnya mereka akan ditanya”. (Assafat ayat 24).

Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah (saw) yang tercantum dalam kitab Syawahid Al-Tanzil, dikatakan bahwa beliau bersabda: Aku dan Ali akan berhenti di sebuah jalan (shirath), dan kami akan menanyakan kepada setiap orang yang akan melewatinya mengenai wilayahnya terhadap Ali (as), siapa saja yang memiliki wilayahnya, maka dia akan selamat dan siapa yang tidak memilikinya maka akan kami jatuhkan dia kedalam api neraka. Dan inilah arti dari ayat: tbqä9qä«ó¡¨B ó ( Nåk¨XÎ) OèdqàÿÏ%ur

9. ayat 7 Surah Al bayinah

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Setelah diturunkan ayat ini setiap kali imam Ali (as) datang mereka berkata: Khairul barriyah (sebaik-baiknya makhluk) telah datang[2]

10. surah Al-Insan

Para ulama sunny mengatakan bahwa surah ini mengenai keutaan imam Ali (as).

(Dikutip dari kitab Syawadid Altanzil, karya Hakim Al-Hasakaani Al-Hanafi, salah satu kitab dari kitab-kitab Ahlu sunnah dan kitab Peyame Quran, karya Ayatullah Makarim Syirazi, yang dikumpulkan sebagai ayat-ayat berkenaan dengan keutamaan Imam Ali (as). Dan dinukil dari kitab Asynaai ba Nahjul Balagah).


Catatan Kaki:
[1] Musnad Tarmizi. Musnad Ahmad bin Hanbal. Addurrul Mantsur.
[2] Adurrul Mantsur karya Suyuti dinukil dari Jabir bin Abdillah.

(Keluarga-Abi/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: