Ritual ibadah politik salat Jumat kota Rasyt, Republik Islam Iran, kemarin dipimpin oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Syafi‘izadeh di Mushallah Imam Khomeini ra.
Dalam khutbah jumat kali ini, Syafi‘izadeh menekankan bahwa Amerika masih saja selalu melanggar kesepakatan-kesepakatan yang telah tertera dalam JCPOA.
“Tentu, pelanggaran semacam ini setelah sebuah kesepakatan sangat tidak bisa diterima,” ujar Syafi‘izadeh.
Syafi‘izadeh menuturkan, faktor yang telah mendorong Presiden Ruhani kepada Menteri Pertahanan supaya memperkuat sistem pertahanan rudal Iran adalah pelanggaran-pelanggaran yang selalu dilakukan oleh Barat terhadap negara manapun.
“Sekarang, masa untuk menjalankan JCPOA belum tiba. Akan tetapi, Barat sudah mulai melakukan pelanggaran dan menjatuhkan embargo baru,” tukas Syafi‘izadeh.
Pengesahan undang-undang yang melarang para turis untuk berkunjung ke Iran, lanjut Syafi‘izadeh, termasuk salah satu bentuk pelanggaran lain yang telah dilakukan oleh Amerika.
“Rahbar telah menentukan 9 syarat untuk menerima JCPOA. Setiap bentuk embargo dan sanksi dalam sektor apapun termasuk pelanggaran terhadap JCPOA. Dan tentu, para petinggi Iran berkewajiban menghentikan pelaksanaan JCPOA,” tandas Syafi‘izadeh.
Syafi‘izadeh menegaskan, kita tidak pernah percaya kepada Amerika. Setiap pelanggaran yang ingin dilakukan oleh Barat harus dihentikan. “Kita pun harus memperkuat sistem dan garis-garis pertahanan kita. Para petinggi negara juga memiliki kewajiban untuk melakukan hal ini,” ujarnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email