Pesan Rahbar

Home » » Keharusan mengenal Imam

Keharusan mengenal Imam

Written By Unknown on Sunday, 10 January 2016 | 20:59:00


Imam Husain As bersabda:

“Wahai manusia, Allah tidak akan menciptakan hamba-hambanya kecuali supaya mereka mengenal-Nya, dan ketika mereka telah mengenal-Nya mereka menyembah-Nya, dan ketika mereka telah menyembah-Nya mereka merasa cukup dengan menyembah-Nya daripada menyembah selain-Nya. Kemudian dikatakan kepadanya: “Wahai putra rasulullah! Apa yang dimaksud dengan mengenal Allah Azza wa Jalla itu? Beliau menjawab: “Mengenal imam mereka pada setiap zaman (masa)nya dan wajib bagi mereka untuk mentaatinya.” (Biharul Anwar Jilid 51) .

Pengetahuan dan pengenalan, adalah sebuah nilai plus yang istimewa bagi setiap manusia, karena mengenal Tuhan adalah di atas segala pengetahuan, dan untuk sampai pada kesempurnaan, setiap insan harus membuka jendela pengetahuannya untuk sampai pada sang pencipta dan berusaha mengenal siapa sebenarnya dzat yang menciptakannya, dan setelah ia melangkah mengenal Tuhannya, langkah selanjutnya adalah mengenal seorang yang diutusNya yaitu nabi besar Muhammad saww. Dan tidak kalah pentingnya setelah pembahasan tauhid dan nubuwah, adalah pembahasan mengenal para imam. Dengan dasar ini merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab setiap muslim untuk melangkah mengenal imamnya setelah mengenal Tuhan dan utusanNya. Dan juga merupakan tugas wajibnya adalah memilah siapa yang dijadikan imamnya; karena begitu banyak riwayat yang tak terhitung jumlahnya mengisyaratkan bahwa syarat terkabulnya amalan-amalan kita sebagai makhluk adalah menerima wilayah (kewenangan) dan imamah para imam sebagai petunjuk jalan hidayah. Dan merupakan hal yang jelas (badihi) bahwa iman dan menerima wilayah para imam tidak akan terealisasi jika kita tidak mengenal mereka; karena mengikuti sesuatu tanpa disertai dengan pengetahuan dan pengenalan adalah suatu hal yang tidak mungkin. Dengan demikian, masyarakat memiliki tugas kewajiban untuk mengenal imamnya, sehingga memiliki kesiapan untuk melaksanakan perkara imamah dan wilayah, dan seluruh amalannya diterima oleh Allah swt dan ditanggung kebahagiaan akheratnya.[]

(Disadur dari kitab Pisywae Muntadziran)

(Haidar-Yusuf/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: