Pesan Rahbar

Home » » Berita Tentang Sahib Al-Zaman dari Lisan Sang Nabi SAW

Berita Tentang Sahib Al-Zaman dari Lisan Sang Nabi SAW

Written By Unknown on Sunday 10 January 2016 | 20:50:00


Di kutip dari kitab Kamaluddin karya Muhammad bin Ali Babuwaih atau yang dikenal dengan Syekh Shaduq, dan kitab I’laamul Wara karya Syekh Thabarsi, dengan silsilah sanad yang tidak terputus, dinukil dari Imam Shadiq as dari ayah-ayahnya, Rasulullah SAW bersabda:

“Malaikat Jibril berkata dari Allah SWT, sesungguhnya Ia berfirman: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah, Dia adalah satu-satunya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hambaku dan sesungguhnya Ali bin Abi Thalib adalah khalifahku, dan para Imam dari anak keturunannya adalah hujjah-hujjah ku, maka dengan rahmatku aku akan masukan ia ke dalam surgaku. Sehingga beliau (Imam Shadiq as) meneruskan sabdanya: Maka bangkitlah Jabir bin Abdillah Al-anshori, dan berkata: “Ya Rasulullah, siapakah para imam dari anak keturunan Ali bin Abi Thalib itu”? Beliau menjawab: “Al-hasan dan Al-husain…” Kemudian beliau menyebutkan satu persatu nama-nama para imam, sehingga beliau bersabda: “ Kemudian Al-Zaky Al-Hasan bin Ali (Al-Hadi), kemudian Anaknya yang akan menegakkan kebenaran (Alqaaimu Bil haq) petunjuk bagi umatku (mahdiyu ummati), yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebijakan sebagaimana bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan ketertindasan, wahai Jabir, mereka semua adalah khalifah-khalifahku dan pribadi-pribadi yang aku wasiatkan, barang siapa yang ingkar terhadap salah satu dari mereka, maka sesungguhnya ia telah ingkar terhadapku”.[1]

Kejelasan berita ini adalah terdapat pada kata putra Hasan Al-Zaki Al-Askari, yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebijakan dan sebagai wasiat dan pengganti Nabi besar, dan siapa saja yang mengingkarinya sama dengan ingkar terhadap Nabi SAW.


Dinukil dari Imam Shadiq as dari ayah-ayahnya, dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As, beliau bersabda: “Rasulullah SAWW bersabda: Ketika aku dimi’rajkan (dinaikkan) ke langit, Allah jalla jalaluh mewahyukan kepadaku Ia berfirman: Sesungguhnya aku telah memilihmu maka aku jadikan engkau seorang nabi, dan engkau telah memilih Ali maka aku jadi ia seorang washi (yang diwasiatkan menjadi pengganti nabi) sehingga nabi bersabda:
Kemudian seketika aku didekatkan dengan cahaya yang bersinar dari Ali, Fathimah, Al-Hasan Dan Al-Husain, -serta anak keturunan Al-Husain yaitu- Ali bin Al-Husain, Muhammad bin Ali, Ja’far bin Muhammad, Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, dan Hasan bin Ali, serta Muhammad bin Hasan Al-Qaaim (sebagai penegak kebenaran) di tengah-tengah mereka, ia seakan-akan planet yang bersinar terang, aku katakan: Ya Rabb, wahai Tuhanku, siapakah mereka itu? Allah berfirman: Para Imam dan yang ini adalah Al-Qaaim yang akan menghalalkan semua yang aku halalkan dan mengharamkan semua yang aku haramkan dan melaluinya aku akan membalaskan dendamku terhadap musuh-musuhku, dialah yang akan memberikan kenyamanan pada para waliku, dan dialah yang akan menyembuhkan hati-hati syiahmu dari orang-orang yang zalim, para pembangkang dan orang-orang kafir. [2]

Kejelasan berita ini adalah bahwa imam yang ke duabelas, Muhammad bin Hasan Al-Askari, sebagai penegak kebenaran (Al-Qaaim) yang dijanjikan, yang akan menghalalkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan dan diharamkan Tuhan yang pada masa itu ditinggalkan oleh masyarakat, dan Al-Qaaim akan membalaskan dendam kepada musuh-musuh Allah dan sebagai faktor kepuasan bagi para pecintaNya yang semasa hidup, mereka dalam keadaan terhimpit dan terkekang oleh para penguasa waktu itu, dan dengan kemunculan beliau dada-dada akan mereka terasa lapang dan lega, dan hati setiap pengikut syiahnya akan dapat terhibur melalui pembalasan dendam yang akan dilakukannya terhadap orang-orang yang zalim.


Dinukil dari Imam Shadiq as melalui silsilah sanad yang bersambung, beliau bersabda: bersabda Rasulullah SAWW: Sesungguhnya Allah SWT telah memilih para nabi dari manusia, dan telah memilih para rasul dari para nabi dan telah memilihku dari para rasul dan telah memilih Ali dariku dan telah memilih Al-Hasan dan Al-Husain dari Ali dan telah memilih para washi (orang-orang yang telah diwasiatkan) dari Al-Husain dan yang ke sembilan dari para washi adalah zahir dan bathin mereka.[3]

Kejelasan berita ini adalah anak keturunan Al-Husain yang ke sembilan sebagai washi Rasulullah SAWW

Catatan Kaki:
[1] Kamaluddin, jilid 1, hal. 208. I’laamul Wara, jilid 2, hal. 183-184.
[2]. Kamaluddin, jilid 1, hal. 252.
[3] Kitab Alghaibah, karya Syekh Thusi hal. 142.

(Haidar-Yusuf/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: