Suatu hari, Imam Keenam kita, Imam Ja’far Sadiq As sedang duduk dengan sekelompok sahabatnya di Mina, memakan beberapa anggur, ketika itu datanglah seorang dan meminta pertolongan.
Imam Ja’far Sadiq As memberika setandan anggur kepadanya. Orang fakir itu mengambil anggur yang diberikan kepadanya dan bersyukur kepada Allah.
Imam As kemudian memberikan beberapa uang. Kembali, orang tersebut bersyukur kepada Allah. Imam lalu memberikan jubahnya kepada orang itu. Orang itu kemudian mengambil uang tersebut dan berlalu sembari mendoakan Imam As.
Jika orang tersebut tetap melanjutkan menyatakan syukur kepada Allah atas apa yang diberikan oleh Imam kepadanya, maka Imam akan tetap memberikan apa-apa yang dimilikinya hingga tidak tersisa lagi baginya sesuatu untuk diberikan.
Imam dulunya secara tetap mengirimkan makanan kepada orang-orang miskin dan kaum papah di Madinah. Ia sendiri yang biasa mengirimkan loaves roti segar ke rumah-rumah mereka.
Sudah merupakan kebiasaan Imam untuk memberikan gula dalam bersedekah lantaran ia sangat menyukai makanan-makanan manis.
Imam Ja’far Sadiq As bersabda, “Aku mengkonsumsi lebih banyak gula, sehingga Aku harus bersedekah dengan gula lantaran Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an,
Engkau sekali-kali tidak akan menjadi orang yang baik hingga engkau menginfakkan apa yang engkau miliki. (QS. Ali Imran [3]:92)
Sumber Rujukan:
Allamah Majlisi, Biharul Anwar, bag. Keutamaan Imam Ja’far as-Sadiq As
Mutiara Hadis dari Imam Ja’far Sadiq As:
“Berbuat baiklah kepada orang tuamu dan kasihilah mereka, dan anak-anakmu akan mengasihimu. Biharul Anwar, vol. 27, hal. 242.
(Eurekamal/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email