Presiden Suriah Bashar al-Assad menyalahkan negara-negara Barat atas krisis pengungsi Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, meningkatnya arus pengungsi dari Suriah menuju Eropa karena kesalahan negara-negara Barat yang mendukung terorisme sejak awal krisis Suriah. Assad menyebut teroris untuk jihadis takfiri yang didatangkan dari berbagai negara.
Konflik Suriah berawal Maret 2011 setelah protes damai dihadapi dengan tindakan penumpasan keras. Aksi itu kemudian berkembang menjadi perang sipil yang melibatkan jihadis takfiri internasional yang telah melakukan tindakan barbar kepada warga Suriah. Aksi barbar takfiri memaksa sebagian warga Suriah mengungsi.
Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, Assad membantah tudingan Barat dan kelompok takfiri yang menyebutkan tindakan pemerintah lah yang menyebabkan orang-orang mengungsi.
Assad mengatakan, semua itu adalah bagian dari propaganda pemerintah-pemerintah Barat yang melakukan standar ganda dimana seakan-akan menunjukkan simpatinya terhadap para pengungsi sementara di sisi lain, Barat melatih dan memasok logistik bagi takfiri.
Menurut Assad, selama negara-negara Barat melanjutkan propaganda ini, negara-negara itu akan kedatangan lebih banyak pengungsi. Katanya juga, jika negara-negara Barat ingin menghentikan arus pengungsi, mereka harus berhenti mendukung teroris.
Assad telah lama menggambarkan jihadis takfiri sebagai teroris, sementara Barat menggambarkannya sebagai pejuang yang memberotak rezim. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menyediakan peralatan militer dan latihan bagi apa yang mereka sebut para pemberontak moderat.
Konflik Suriah menjadi semakin rumit dengan munculnya kelompok Negara Islam (ISIS), yang merebut banyak wilayah di Suriah utara dan timur, termasuk Raqqa – ibukota de fakto ISIS di Suriah.
Pemberantasan ISIS terkendala oleh sikap Barat yang menolak keikutsertaaan rezim Assad dalam operasi koalisi internasional. Amerika mengklaim telah melangsungkan serangan udara terhadap ISIS selama setahun terakhir, namun beberapa analis meragukan kesungguhan Amerika.
(Rusia-Today/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email