Pesan Rahbar

Home » » Slogan Islam Berkemajuan Muhammadiyah Diambil dari Ajaran Bung Karno

Slogan Islam Berkemajuan Muhammadiyah Diambil dari Ajaran Bung Karno

Written By Unknown on Tuesday 19 April 2016 | 18:50:00

Logo Muhammadiyah

Pimpinan PP Muhammadiyah Hajrianto Y Tohari ketika memberikan sambutan dalam gala dinner Asia-Africa Youth Conference di kediaman Rachmawati Soekarnoputri, di Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Selasa 15 Maret 2015, mengatakan, slogan Islam berkemajuan yang digunakan Muhammadiyah diakui diambil dari pokok-pokok pikiran Bung Karno.

“Islam Berkemajuan kami ambil dari pokok-pokok pikiran Bung Karno. Seperti pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, Bung Karno juga menginginkan agar Islam menjadi pendorong kemajuan bangsa,” ujarnya.

Konferensi Pemuda Asia-Afrika ini diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), diikuti sekitar 100 mahasiswa dari 52 negara.

“Bagi kami Bung Karno adalah putra Muhammadiyah,” kata mantan Wakil Ketua MPR RI itu lagi.

Menurut Hajriyanto, sudah saatnya muslim di Indonesia mengikuti ajaran KH Ahmad Dahlan dan Bung Karno untuk mengambil apinya Islam atau inti ajaran Islam, bukan abunya Islam.

Putri Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri dalam sambutannya menyoroti persoalan terorisme, Menurutnya, terorisme di era kini merupakan hasil dari persaingan upaya negara-negara kapitalis dan perusahaan multinasional merebut sumber daya alam.

Penanganan kasus terorisme tidak akan efektif selama tidak menyentuh akar persoalan yang melahirkan terorisme.

“Menangkal terorisme harus dilakukan pertama kali dengan menemukan akar dari masalah yang menjadi penyebab awal terorisme,” ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.

Rachma mengingatkan perang dengan menggunakan kaki tangan – pihak ketiga atau proxy war menciptakan musuh bersama yang dikenal luas sebagai terorisme.

“Sementara tujuannya adalah menghancurkan Islam secara sistematis,” kata putri Bung Karno ini.

Menghancurkan Islam dan memporakporandakan kehidupan Muslim dilakukan oleh aktor-aktor kapitalisme global untuk memperkuat hegemoni mereka di negeri-negeri Muslim.

“Skenario ini mendapatkan justifikasi dari ilmuwan sosial seperti Samuel Huntington dalam buku Clash of Civilization,” ujar Rachma lagi.

Siapapun yang melakukan perlawan terhadap eksploitasi dan hegemoni yang menghasilkan ketidakadilan, ketimpangan dan penderitaan ini akan diberi cap sebagai teroris.

“Sebagai umat Muslim, kita tahu bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang untuk seluruh alam semesta dan tidak pernah mengajarkan jalan kekerasan,” demikian Rachma.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: