Ilustrasi - Muslim Australia saat shalat berjamaah. (Foto: ABC Perth)
Polisi Australia melaporkan insiden ledakan di luar mesjid kota Perth, Australia, Kamis (29/6). Ledakan tepatnya terjadi di luar Mesjid Thornlie saat ratusan orang sedang melakukan shalat tarawih pada Selasa malam.
Tidak ada laporan korban jiwa atau terluka. Namun empat kendaraan rusak, satu diantaranya habis dilalap api. Bom yang meledak adalah bom bensin yang dilempar orang atau kelompok tak dikenal.
Pelaku juga membuat tulisan grafiti anti-Islam di dinding gedung yang masih jadi bagian masjid. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengecam serangan tersebut. Ia mengatakan Australia memiliki dasar saling menghormati.
"Saya menyayangkan dan mengecam keras setiap serangan seperti ini," kata dia pada radio 6PR.
Menurut kantor berita ABC Perth, pemimpin komunitas Islam Perth mengatakan serangan bom bensin itu adalah kejahatan berlatar kebencian.
Seorang pengunjung masjid, Yahya Adel Ibrahim juga mengatakan demikian. "Komunitas Perth dikunjungi kebencian malam ini," katanya, dikutip Aljazirah. Ibrahim menambahkan jamaah di masjid tetap melanjutkan shalatnya meski sedikit ricuh. Anggota parlemen lokal, Chris Tallentine mengunjungi lokasi kejadian dan mengaku sangat menyesal. "Saya sedih harus melihat serangan seperti ini. Faktanya, serangan ini bisa terjadi pada siapa pun," kata dia.
Serangan anti-Muslim jarang terjadi di Australia. Menurut sensus nasional 2011, Muslim termasuk sangat minoritas dan menempati kurang dari tiga persen populasi Australia sebanyak 24 juta orang. Mayoritas adalah Kristiani.
(ABC/ Al-Jazeera/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email