Dengan menelaah kembali peristiwa kota Mosul selama dua tahun lalu, kita bisa memahami bahwa seluruh bencana yang pernah terjadi di kota memiliki dimensi yang sangat luas.
Bencana ini adalah sebuah bencana berbau militer. Para penjajah Mosul dilengkapi dengan persenjataan modern dengan jumlah lebih dari 60 ribu personel dan didukung oleh jet-jet tempur yang tak terhingga. Tentu ini sangat tidak masuk akal.
Dimensi bencana ini tidak hanya terbatas pada kerugian senjata yang diperkirakan oleh sebagian sumber mencapai 10 milyar dolar.
Bencana yang telah menimpa Mosul telah menyebabkan peninggalan-peninggalan bersejarah di kota ini musnah. Tempat-tempat ibadah dan gereja pun dijarah.
Bencana Mosul juga memiliki dimensi psikologis. Dimensi yang paling minimal adalah pemaksaan terhadap kaum wanita mudah supaya “menikah” dengan para binatang buas berwajah manusia itu dengan alasan “jihad nikah”. Begitu anak-anak kecil yang dengan mudah dicuci otak dan segera menjadi alat untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
Fenomena kota Mosul adalah sebuah bencana sejati yang telah menelan banyak korban dan menjadikan rakyat Iraq berduka nestapa serta mengguncang persatuan mereka. Tentu, bencana ini tidak akan pernah sirna hanya dengan cara merebut kembali kota Mosul dari tangan teroris.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email