Orang-orang yang berperang untuk menjaga haram mengatakan, cinta dan pengabdian kepada Ahlul Bayt as merupakan modal utama untuk berperang dan menjaga haram dari pasukan takfiri.
Muhammad Madavari orang yang pernah bertempur untuk menjaga haram mengatakan, cinta dan pengabdian kepada Ahlul Bayt as modal satu-satunya para pejuang, mereka bertempur secara sukarela, dan sama sekali tidak ada paksaan dalam mengirim mereka.
Tahun lalu, ketika aku pergi ke pekuburan Behesht e Zahra untuk menziarahi ayah dan ibuku, lalu pandanganku tertuju pada para syuhada yang mengorbankan nyawanya untuk membela haram, dan saat itu juga aku berkata dalam hatiku “kenapa aku tidak melakukan sesuatu untuk membela haram Ahlul Bayt as”, tambahnya.
Selanjutnya, dengan berbagai seleksi dan latihan, orang-orang yang telah melewati masa latihan dipilih dan akan dikirim ke Suriah untuk menjaga haram dari serangan teroris ISIS, setelah itu aku menulis surat wasiat untuk istriku dan aku meninggalkan rumah untuk menuju Suriah, ujarnya.
Singkat cerita, pada tanggal 21 Dey Tahun 94 aku terluka parah, perut dam kakiku tertembak peluru, ada seorang pejuang Pakistan yang menolongku dan setelah melewati perjalanan panjang akhirnya aku kembali ke Iran.
Istri dari Muhammad Madavari mengatakan “suamiku bukanlah seorang tentara atau militer, namun karena kecintaan kepada Ahlul Bayt as dan Sayidah Zainab ia memutuskan untuk bertempur dan menjaga haram Ahlul Bayt as”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email