Iran menuduh rivalnya di Timur Tengah, Arab Saudi, mendukung organisasi teroris. Tuduhan dilancarkan setelah Pangeran Turki al Faisal al Saud berpidato di Paris dalam acara yang diselenggarakan oleh pemberontak asal Iran. Dalam pidatonya, Pangeran Turki al Faisal al Saud menyatakan keinginannya agar pemerintahan Iran jatuh.
Iran yang didominasi penganut Syiah dan Arab Saudi yang didominasi penganut Sunni adalah dua rival tradisional di Timur Tengah. Hubungan antara kedua negara sangat buruk di mana keduanya saling berperan dalam perang di kawasan Timur Tengah seperti Yaman, Irak, dan Suriah.
“Saudi tengah menolehkan kepala mereka kepada teroris seperti yang mereka lakukan di Irak, Yaman, dan Suriah. Ini menunjukkan bahwa mereka menggunakan terorisme dan teroris untuk menancapkan tujuan mereka terhadap negara-negara Islam di kawasan,” tutur sumber dari Kementerian Luar Negeri Iran, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (11/7/2016).
Pangeran Turki al Faisal diketahui menghadiri acara yang diadakan Organisasi Mujahidin Iran (PMOI) di Paris, Prancis pada Sabtu 9 Juli 2016. PMOI adalah sekumpulan orang-orang yang diasingkan karena berusaha menjatuhkan kepemimpinan ulama di Iran yang dikukuhkan lewat revolusi pada 1979.
“Perjuangan keras kalian melawan rezim (Iran) akan mencapai keberhasilan, cepat atau lambat. Saya juga ingin kejatuhan rezim Iran,” tutur Pangeran Turki al Faisal al Saud yang pernah menjadi Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris itu dalam pidatonya.
(Reuters/Oke-Zone/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email