Sebagaimana dalam sebuah ramalan bahwa di abad ke-21 dunia Islam harusnya berada di puncak kejayaan, dan yang terkuat di abad ini harusnya menjadi Islam, namun sayangnya, akibat ulah dan pemikiran Salafi, takfiri dan ISIS saat ini dunia Islam malah menderita.
Musthafa Nouruzi, yang merupakan penasihat politik untuk badan perwakilan pemimpin tertinggi revolusi Islam Iran mengatakan bahwa kelompok teroris ISIS melakukan tindakan paradoks, yakni kelompok teroris tersebut juga berhadapan dengan barat namun di samping itu mereka juga menentang Islam.
Dengan begitu, untuk membahas masalah ini yang secara keseluruhan perjalanan salafi takfiri ISIS dilihat dari dua sisi, yang pertama dari segi politik dan yang kedua dari segi pemikiran.
Jika dilihat dari sisi politiknya, kelompok teroris ISIS merupakan bentukan barat, khususnya di abad ke-21 ini, dari segi ini ISIS hanya alat politik bagi Barat dan Amerika, dan jika dilihat dari segi ini sudah tidak bisa digambarkan lagi pukulan dan keburukan yang dilakukan ISIS terhadap dunia Islam.
Namun jika dilihat dari segi pemikiran, pemikiran kelompok-kelompok salafi di Negara-negara seperti Mesir, Pakistan, Yordania dan lainnya memiliki pemikiran menetang Barat, pemikiran mereka untuk menentang Barat dan Amerika dan memerangi jahiliyah modern, dengan begitu pada hakikatnya pendiri kelompok ini memiliki pemikiran menentang Barat, oleh karena itu, dalam sebagian waktu dan kondisi pemikiran mereka ini muncul, sehingga mereka juga menjadikan Barat sebagai target serangan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email