Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters)
Pembersihan terhadap pihak-pihak yang dituduh pro-Fethullah Gulen usai kudeta gagal di Turki terus meluas. Presiden Tayyip Erdogan memerintahkan 1.043 sekolah swasta, 2.229 yayasan amal dan 15 universitas ditutup.
Perintah Erdogan dikeluarkan melalui surat keputusan yang dikeluarkan hari ini (23/7/2016). Fethullah Gulen adalah ulama yang jadi musuh politik Erdogan yang dituduh sebagai dalang upaya kudeta militer. Gulen yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) dulunya adalah sekutu Erdogan.
Ankara sendiri sudah menyatakan keadaan darurat hingga tiga bulan ke depan sejak kudeta militer yang berakhir dengan kegagalan pada Jumat pekan lalu. Upaya kudeta itu menewaskan ratusan orang, baik dari kubu sipil maupun militer.
Menurut data yang dirilis kantor berita Anadolu, 19 serikat pekerja dan 35 lembaga medis juga diperintahkan Erdogan untuk ditutup. Semuanya dianggap terkait dengan Fethullah Gulen.
Sebelumnya, pembersihan ala rezim Erdogan juga dilaporkan menyasar terhadap ratusan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Turki. Sebanyak 283 dari 300 anggota Paspampres yang jadi tersangka ditangkap karena dituduh terkait kelompok kudeta.
Data jumlah anggota Paspampres Turki yang ditangkap itu dilaporkan penyiar CNN-Turk pada hari Jumat. Para anggota Paspampres Erdogan itu selama ini ditugaskan di istana kepresidenan di Ankara. Menurut laporan media lokal, jumlah total Paspampres Turki mencapai 2.500 orang.
Pemerintah Turki juga mengumumkan bahwa sebanyak 10.800 paspor telah ditangguhkan. Angka itu termasuk hampir 10.000 paspor hijau/abu-abu—paspor resmi—yang dipegang oleh pegawai negeri sipil (PNS).
Lebih dari 50.000 orang telah ditangkap dan dipecat dari lembaga negara sejak kudeta gagal Jumat pekan lalu.
(Reuters/CNN/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email