Ritual ibadah politik salat Jumat kota Masyhad, Republik Islam Iran, kemarin dipimpin oleh Ayatullah Alamulhuda, wakil Rahbar untuk Masyhad.
Dalam khutbah Jumat kali, Ayatullah Alamulhuda mengucapkan belasungkawa atas syahadah Imam Shadiq as yang bertepatan dengan hari ini, Sabtu (30/7).
“Imam Shadiq adalah seorang figur multi dimensi. Akan tetapi, pengenalan kita tentang Ahlul Bait as masih tidak ideal. Marilah kita berusaha lebih keras lagi untuk lebih mengenal figur-figur suci ini,” tukasnya.
Alamulhuda menandaskan, pada masa Imam Shadiq as, banyak aliran dan gaya pemikiran yang muncul ke arena masyarakat. Bani Umaiyyah dan Bani Abbasiyyah dengan aneka ragam trik berhasil memunculkan aliran-aliran untuk merusak umat Islam. Imam Shadiq as tampil berperang melawan realita sosial dan politik yang dominan kala itu.
“Wejangan yang selalu diberikan oleh Rahbar Revolusi Islam Iran bukanlah wejangan manusia biasa. Beliau menyimpulkan seluruh wejangan ini dari sirah Ahlul Bait as,” tukas Ayatullah Alamulhuda.
Ayatullah Alamulhuda menambahkan, rakyat Iran berbeda dengan seluruh bangsa dunia. Pandangan politik seluruh bangsa dunia dilahirkan oleh penguasa yang sedang berkuasa. Sedangkan pandangan politik bangsa Iran disetir oleh ajaran Imam Shadiq dan Ahlul Bait Rasulullah saw.
“Semua ini terwujud berkat prinsip Wilayatul Faqih,” tukas Ayatullah Alamulhuda.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email