Ayatullah Jawadi Amuli: Al-Qur’an dan Ahlul Bayt as, Dua Pedoman yang Tidak Bisa Dipisahkan

Bukan doa dan dzikir yang menjadi ciri penanti hakiki Imam Zaman afs, namun kebangkitan akal, keadilan, ilmu, pemikiran dan iman.

Dalam sebuah konferensi, Ayatullah Jawadi Amuli menjelaskan bahwa pokok dari pembahasan Al-Muntazhar ialah penyelamat dunia manusia, dari sini ada beberapa tahapan, yang pertama ialah manusia harus tetap hidup, mengajarkannya dari tidak tahu menjadi tahu, yang ketiga menyelamatkannya dari ketidak tahuan ilmu hingga menjadi berakal, yang keempat dan tahap yang selanjutnya ialah merubah kezhaliman menjadi keadilan, membebaskan perbudakan, ini semua merupakan faktor-faktor untuk menyelamatkan manusia.

Semua sebab dan alasan ini Dzat muqaddas Ilahi melalui perantara Al-Qur’an dan Ahlul Bayt as menjadi jelas, dan karena semua alasan itulah para Nabi dan Rasul as dunia diutus untuk menghidupkan masyarakat manusia.

Pembahasan lainnya ialah bahwasanya Al-Qur’an dan Ahlul Bayt as adalah pasangan dan sudah sepaket, dengan begitu keutamaan-keutamaan yang ada pada Al-Qur’an maka ada juga pada Ahlul Bayt as, begitu juga sebaliknya. Jika seseorang tidak mengenal Imamnya maka sama dengan mati, yakni yang pertama matinya adalah mati jahiliyah, dan karena Qur’an dan Ahlul Bayt as sudah sepaket maka jika tidak mengenal Al-Qur’an matinya juga mati jahiliyah, namun maksud dari mengenal Imam di sini ialah mengenal secara aqli dan kalami.

Dan maksud dari mengenal Qur’an bukanlah mengenal spesifiknya saja, tapi maksud dari mengenal Qur’an ialah jika seseorang tidak mengenal dan memahami apa itu wahyu, risalah, kenabian, kalam ilahi, petunjuk Qur’an dan poros asli Al-Qur’an maka ia sama seperti belum mengenal Al-Qur’an dan mati dalam keadaan jahiliyah.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)