Para aktifis hukum dan puluhan warga Bahrain menggelar aksi protes ke-200 minggu di depan kantor Perdana Menteri Inggris guna memprotes dukungan London terhadap rezim Al Khalifah.
Menurut laporan Al-Bahrain Al-Yawm kemarin, para aktifis hukum dan puluhan warga Bahrain menggelar aksi protes ke-200 minggu di depan kantor Perdana Menteri Inggris guna memprotes dukungan London terhadap rezim Al Khalifah. Sembari membawa spanduk, para demonstran menuntut supaya Inggris merubah kebijakan sehubungan dengan krisis Bahrain.
Paa demonstran juga menuntut supaya Inggris menghentikan pembangunan pangkalan militer di Bahrain serta mencabut seluruh poles politik yang biasa digunakan untuk menutupi pelanggaran-pelanggaran dilakukan oleh rezim Al Khalifah.
Warga Bahrain di London memandang Inggris dengan mata amarah lantaran selalu mendukung rezim Al Khalifah. Hingga kini, warga Bahrain sudah lebih dari empat tahun menggelar aksi protes di depan kanto Perdana Menteri Inggris supaya London berani merubah kebijakan sehubungan dengan krisis Bahrain.
Kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Bahrain telah membangkitkan solidaritas para penuntut kemerdekaan dunia. Mereka juga turut berpartisipasi dalam aksi protes tersebut dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Bahrain.
Para aktifis yang hadir dalam aksi protes tersebut menekankan hak rakyat Bahrain untuk membela diri mereka. Rakyat Bahrain tidak memiliki jalan kecuali membela diri dan keyakinan mereka yang sedang menghadapi ancaman.
Dari sejak tanggal 14 Februari 2011, Bahrain menyaksikan revolusi untuk menentang rezim penguasa Al Khalifah. Rakyat Bahrain menuntut kebebasan, keadilan, penghapusan diskriminasi, dan sebuah pemerintahan pilihan mereka. Sebagai jawaban atas tuntutan legal ini, Al Khalifah membungkam suara rakyat dengan dukungan negara-negara Arab termasuk Arab Saudi.
(Al-Bahrain-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email