Imam Sajjad as telah menyajikan jalan keselamatan untuk manusia dalam bentuk doa di Sahifah Sajjadiyah.
Di hadapan sejumlah para pemuda muballigh di konferensi internasional Imam Sajjad as, Hujjatul Islam Ali Ashgar Zahiri menekankan bahwa Sahifah Sajjadiyah mengajarkan kepada kita bagaimana supaya kita bisa keluar dari kebuntuan hiduo melalui doa.
Menurutnya, Sahifah Sajjadiyah adalah penghubung terkuat manusia dengan Tuhannya saat dalam kesendirian dan kesunyian.
Hujjatul Islam Zahiri juga menambahkan, jika manusia diibaratkan dengan seekor burung, maka kedua sayapnya ialah Al-Qur’an dan Sahifah Sajjadiyah.
Satu-satunya kitab setelah Al-Qur’an yang menjadi perhatian Imam Zaman afs ialah hanya Sahifah Sajjadiyah, dimana Imam afs berpesan kepada Allamah Majlisi ra, jelas Hujjatul Islam Zahiri.
Lebih lanjut pengajar di hauzah ilmiah ini juga menuturkan, ucapan adalah bagian dari doa, dan bagian lainnya adalah mengamalkan. Selain itu, salah satu keistimewaan Sahifah Sajjadiyah yang merupakan peninggalan dari Imam Sajjad as adalah kitab ini disebut juga dengan saudaranya Al-Qur’an.
Untuk membela agama Islam, Imam Husain as mengangkat pedangnya, namun Imam Sajjad as dengan melihat kondisi yang beliau hadapi saat itu, beliau membela agama Islam dalam bentuk doa, dan nyatanya, banyak orang-orang di zaman itu karena dengan mengenal Sahifah Sajjadiyah mereka semua menjadi muslim.
Dalam riwayat, Ahlul Bayt as selalu berbicara sesuai dengan pemahaman orang-orang, namun mengenai tema-tema pengetahuan agama banyak digunakan di dalam doa-doa, pungkas Hujjatul Islam Zahiri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email