Apa Isi Pidato Presiden Ruhani di PBB?

Presiden Hasan Ruhani akan berpisato di Sidang Tahunan Majelis Umum PBB untuk tahun keempat.

Dalam tiga tahun sebelum ini, Presiden Ruhani mampu menarik perhatian seluruh anggota Majelis Umum PBB terhadap pernyataan-pernyataan yang dilontarkan dalam pidato resmi tersebut.

Kali ini pun, pada sidang ke-71 Majelis Umum PBB ini, Presiden Ruhani akan berusaha melontarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menanamkan pengaruh khusus terhadap opini dunia.

Menurut para ahli, tema-tema yang bisa diangkat oleh Presiden Ruhani dalam pidato kali ini bisa terdiri dari beberapa barometer berikut ini:

a. Membongkar seluruh kejahatan yang telah dan sedang dilakukan oleh Arab Saudi di dunia.

Menurut Hasan Hanizadeh, seorang ahli Timur Tengah, krisis yang sekarang menimpa Timur Tengah, terutama Suriah, Iraq, Yaman, dan Palestina, muncul lantaran kerja sama segitiga setan: Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi. Kejahatan-kejahatan tiga mata rantai ini telah menyebabkan ratusan orang tak berdosa tewas.


b. Menyoroti radikalisme, terorisme, dan lingkungan hidup.

Poin ini ditegaskan oleh Abbas Ali Manshuri Arani, mantan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran kepada Shabestan.

“Dunia sekarang sedang merana lantaran terorisme dan radikalisme. Banyak nyawa tak berdosa melarang tiap tahun lantaran dua masalah ini,” tukas Arani.


c. Ingkar janji Amerika harus disoroti.

Selain terorisme dan radikalisme yang telah menjadi tema utama pidato Presiden Ruhani dalam tiga tahun sebelum ini, menurut Manshur Haqiqatpur penasihat ketua Parlemen Iran, ingkar janji Amerika Serikat sehubungan dengan kesepakatan nuklir dan kejahatan Washington di Suriah bisa diangkat sebagai tema pidato kali ini.


Haqiqatpur juga mengingatkan supaya hak-hak rakyat Palestina dan Yaman jangan sampai dilalaikan.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)