Yang dimaksud baiat adalah janji setia kepada Allah dan Rasul-Nya, dan jika mereka menepati janjinya itu mereka akan mendapatkan pahala yang besar.
Makna baiat ialah ikrar atau janji setia pelaku bahwasanya jiwa dan hartanya akan dipersembahkan kepada orang yang telah dibaiatnya, dan tidak akan pernah melalaikannya dari apa yang dimilikinya, dan akan menyertainya meskipun harus mengorbankan jiwa dan hartanya.
Baiat dengan makna ini adalah baiat yang terdapat dalam doa ‘Ahd yang diharuskan untuk membacanya setiap hari.
Rasulullah saww dalam khutbah Ghadir, sebagaimana yang tertulis dalam kita “Al-Ihtijaj”, mengatakan bahwa “semua orang baik yang hadir di tempat itu (Ghadir Khum) maupun yang tidak, maka akan dipanggil dengan baiat seperti ini oleh para Imam Makshum as”.
Tidak diragukan lagi bahwa baiat dengan makna seperti ini merupakan tanda dan ciri-ciri keimanan, dan bahkan keimanan tanpanya tidak akan terealisasi, pembaiat adalah orang-orang mukmin dan pembelinya adalah Allah swt, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa-jiwa dan harta-harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”.
Allah swt mengutus para Rasul-Nya untuk memperbarui baiat, oleh karena itu barang siapa yang membaiat mereka maka sama halnya dengan berbaiat kepada Allah swt, dalam hal ini Al-Qur’an menyebutkan “Bahwa orang-orang yang berjanji setia (membaiat) kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka berjanji setia (membaiat) Allah. Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya mereka melanggar atas (janji) sendiri, dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar”.
Ayat ini menunjukan bahwa yang dimaksud baiat adalah janji setia kepada Allah dan Rasul-Nya, dan jika mereka menepati janjinya itu mereka akan mendapatkan pahala yang besar.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email