Seminar spesial ilmiah digelar hari ini di Madrasah Ilmiah Dar Al-Syifa’ Qom, Republik Islam Iran.
Ayatullah A‘rafi tampil sebagai pembicara dalam seminar yang mengambil tajuk “Budaya Jihad” ini.
“Hauzah ilmiah sangat dinamis dan energik. Lembaga ini dalam rentang sejarah menjadi pusat jihad dan syahadah,” ujar A‘rafi.
Ayatullah A‘rafi berpesan supaya para santri senantiasa memasyarakatkan budaya jihad dan syahadah di tengah masyarakat. Mereka jangan melupakan hal ini dan hauzah ilmiah memiliki peran penting dalam masalah ini.
A‘rafi menekankan, salah satu nilai unggul Revolusi Islam Iran adalah revolusi ini mampu melemahkan pondasi pengetahuan Dunia Barat, dan mampu meluluhlantakkan seluruh perhitungan yang telah mereka tetapkan. Hauzah ilmiah yang memiliki semangat revolusioner mampu bertahan secara resisten untuk menjawab seluruh kebutuhan Revolusi Islam.
“Sekarang banyak medan dan area muncul di tengah masyarakat kita. Hauzah ilmiah revolusioner harus mampu menjawab tuntutan masyarakat Islam untuk semuah medan ini,” tukas A‘rafi.
Menurut rektor Jamiah Al-Mustafa Al-Alamiyah ini, dalam logika Islam, jihad memiliki koridor yang jelas dan fiqih telah menetapkan pembatasan-pembatasan tertentu untuk kewajiban ini. Hal ini harus diperhatikan dengan seksama.
Ayatullah A‘rafi menegaskan, Islam sangat menentang aksi-aksi kekerasan. Dunia harus tahu bahwa larangan menggunakan senjata-senjata pembasmi massal selalu memperoleh penekanan Islam. “Kelompok-kelompok takfiri sedang mencoreng nama indah jihad dan syahadah. Mereka sedang menciptakan ketakutan di tengah masyarakat sebagai lawan resistansi Islami,” ujarnya.
A‘rafi melanjutkan, “Di Arab Saudi kita menyaksikan sistem pendidikan yang menebarkan bau darah. Buku-buku mereka mengajari ajaran salah atas nama jihad.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email