Untuk pertama kali, Mufti Agung Arab Saudi selama tiga puluh tahun tidak ikut serta dalam acara khutbah hari Arafah kemarin.
Dilansir Morocco World News hari ini, pihak berwenang Arab Saudi mengklaim bahwa Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi ini sedang sakit. Akan tetapi, media-media Arab Saudi memiliki keyakinan lain. Sikap dan pernyataan keras anti Syiah telah menyebabkan ia dipecat dari posisi tersebut.
Mufti Agung Arab Saudi ini memang dikenal dengan fatwa-fatwa keras dan senantiasa kontroversial. Sehubungan dengan para personel Arab Saudi yang menghujani anak-anak Yaman dengan bom cluster, ia menegaskan bahwa mereka boleh tidak berpuasa pada bulan suci Ramadhan.
Sepertinya, sikap terbaru yang ia ambil sehubungan dengan anti Syiah dan anti Iran telah membuat ia kehilangan posisi serta tidak ikut serta dalam acara spiritual Arafah kemarin.
Mufti Agung Saudi ini tidak ikut serta dalam program Arafah yang, menurut sebuah sumber, telah ia persiapkan selama dua bulan ini. Dan ternyata seorang pemuda menggantikan posisinya.
Sebagaimana tersebar di dunia maya, Mufti Agung Arab Saudi menegaskan bahwa bangsa Iran dan Syiah bukan pengikut Islam.
Menurut prediksi media, Al Syaikh sudah memasuki masa pensiun dan sudah tidak memiliki tempat lagi. Dalam kondisi seperti ini, Raja Salman menetapkan pernyataan terbaru Mufti Agung Arab Saudi tersebut sebagai alasan untuk melarangnya mengikuti ritual-ritual seperti Arafah ini.
(Morocco-World-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email