Barack Obama menyatakan akan memveto rancangan undang-undang yang mengizinkan keluarga para korban teroris mengadukan Arab Saudi.
Padahal sebelum ini, Gedung Putih menutup mata terhadap aksi pencurian harta Iran yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Dilansir Christian Science Monitor, dengan pernyataan-pernyataan para petinggi Amerika Serikat ini, Arab Saudi bisa bernapas lega.
Sebelum ini, Riyadh pernah mengancam, apabila Amerika menuduh Arab Saudi sebagai negara teroris dan Amerika mengeluarkan sebuah undang-undang yang membolehkan Arab Saudi diadukan, maka Al Saud akan menarik seluruh uang yang ada di Amerika.
Sekarang, Arab Saudi bisa dengan leluasa membombardir Yaman, karena Pemerintah Amerika di menit-menit terakhir masa kekuasaan ini merasa enggan untuk bertikai dengan para penguasa Saudi.
Beberapa waktu lalu, Konggres Amerika mengesahkan sebuah undang-undang yang mengizinkan para korban peristiwa 11 September 2001 mengadukan para pelaku teroris dan negara-negara tempat tinggal mereka serta menuntut ganti rugi. Akan tetapi, menurut pengakuan juru bicara Gedung Putih, Obama enggan menandatangani undang-undang tersebut dan sangat mungkin untuk memvetonya.
Padahal sebelum ini, Pemerintah Amerika hanya bungkam seribu bahasa setelah uang Iran yang telah diblok dicuri. Untuk pertama kali, Obama akan menggunakan hak veto melawan keputusan Konggres Amerika dengan tujuan mungkin bisa mengambil hati para penguasa Saudi.
(Christian-Science-Monitor/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email