Terdapat banyak riwayat dari para Imam Ma’shum as tentang kota Qom dan perannya dalam kebangkitan kebudayaan pada masa gaibnya Imam Zaman afs.
Sebagian riwayat menyebutkan bahwa kota suci Qom dan penduduknya merupakan panutan bagi mazhab Syi’ah dan wilayah Ahlul Bayt as, oleh karena itu barang siapa yang ingin mendeskripsikan seseorang sebagai pecinta Ahlul Bayt as maka orang itu disebut dengan sebutan “Qommi”, sebagaimana dalam sebuah riwayat disebutkan :
Sekelompok orang menghampiri Imam Shadiq as dan berkata : kami adalah orang “Rey”, lantas Imam Sahdiq as berkata : “kebaikan untuk saudara-saudara kita “penduduk Qom” mereka mengulanginya beberapa kali : kami datang dari “Rey” wahai Imam, kemudian Imam Shadiq as berkata “haram milik Allah ialah Mekah, dan haram untuk Rasulullah adalah Madinah, haram Imam Ali as adalah Kufah dan haram kami (Ahlul Bayt as) ialah kota suci Qom. Dan nanti seorang anak perempuan dari keturunanku yang bernama Fathimah akan dimakamkan di sana, dan barang siapa yang (dengan makrifat) menziarahinya, maka surge wajib baginya”, perawi riwayat ini mengatakan saat Imam Shadiq as mengatakan ini saat itu Imam Kazhim as belum lahir.
Dalam setiap masa, Allah swt akan menjadikan seorang manusia hujjah bagi yang lainnya, dan karena mereka berjuang di jalan Allah maka Allah swt yang akan menjadi pelindungnya dan akan menjauhkan keburukan musuh-musuhnya, dan pada masa gaibnya Imam Zaman afs, kota suci Qom dan penduduknya akan menjadi hujjah Allah swt bagi manusia lainnya.
Imam Shadiq as bersabda “kesulitan dan rintangan akan menjauh karena kota suci Qom dan penduduknya, akan tiba suatu saat dimana kota Qom dan penduduknya akan menjadi hujjah bagi orang-orang, dan ini terjadi ketika kemunculan Imam Zaman afs, dan jika tidak demikian maka bumi dan penduduknya akan binasa”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email