Kehadiran kelompok-kelompok teroris seperti Front al-Nushra dan ISIS di Jroud Arsal, adalah bentuk penjajahan dan perampasan, dan kami akan memerangi setiap bentuk penjajahan.
Shabestan News Agency, Wasekjen Hizbullah Lebanon, Syaikh Na’im Qasem dalam pernyataannya mengatakan bahwa operasi militer di Jroud Arsal memiliki dua tujuan, yang pertama ialah untuk membersihkan perbatasan-perbatasan Timur dari serangan-serangan yang telah banyak merusak perbatasan-perbatasan Lebanon tersebut, yang kedua ialah untuk menjaga Lebanon dari bom-bom serta aksi bom bunuh diri yang dilakukan kelompok teroris dimana target mereka adalah warga sipil Lebanon.
“sejak pertama kami telah katakan bahwa pertempuran di Arsal para kelompok teroris yang telah memulainya, mereka telah menduduki wilyah tersebut dan mereka menjadikannya sebagai markas militer untuk melakukan serangan di Lebanon, selain itu mereka juga telah melakukan upaya untuk menebarkan fitnah antara kaum Kristen dan kaum Muslimin di Lebanon,” tegasnya.
Kehadiran kelompok-kelompok teroris seperti Front al-Nushra dan ISIS di Jroud Arsal, adalah bentuk penjajahan dan perampasan, dan kami akan memerangi setiap bentuk penjajahan, ujar Wasekjen Hizbullah.
Perlu disebutkan, Hizbullah melancarkan serangan besar pada Jumat lalu guna membersihkan wilyah perbatasan Lebanon dan Suriah dari teroris. Militer Lebanon belum secara resmi mengumumkan perannya dalam operasi tersebut, namun telah menembaki posisi teroris di kawasan target.
Pada Selasa, kantor media Hizbullah tersebut mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pertempuran untuk menumpas Front al-Nusra di perbatasan Suriah-Lebanon telah rampung 85 persen.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah juga mengatakan pada hari Rabu (26/7/2017) bahwa operasi untuk merebut kembali wilayah perbatasan dari Front al-Nusra hampir selesai, dan hampir 100 persen wilayah yang dulu dikuasai oleh teroris Takfiri sekarang telah dibebaskan.
(Al-Manar/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email