“Dengan solusi politik untuk krisis Suriah, kasus pengungsi Suriah juga bisa diselesaikan.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Sigrid Kaag, Koordinator Khusus PBB di Lebanon, pada acara penutupan Konferensi Pengungsi Suriah, seperti dilansir Al-Nasyrah kemarin.
“Kita tahu bahwa rakyat Suriah tidak meninggalkan tanah mereka dengan kemauan mereka sendiri. Mereka melarikan diri lantaran tidak ada jaminan keamanan,” tukas Kaag.
Menurut penuturan Kaag, sebanyak sebelas negara dunia menerima lebih dari 50 persen pengungsi Suriah. Lebanon memiliki pengaruh terbanyak. Dewan Keamanan PBB dan kelompok-kelompok pendukung Lebanon telah berkali-kali mengakui hal ini.
“Lebanon berdiri di garis pertama dalam mendukung dan menerima para pengungsi. Para pengunsi Suriah berada di Lebanon, Jordania, Turki, dan beberapa negara yang lain. Solusi untuk kasus ini kembali pada solusi politik untuk krisis Suriah,” tandas Kaag.
Koordinator Khusus PBB ini menuturkan, “John Kerry Menlu Amerika dan Sergey Lavrov Menlu Rusia telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. Masalah ini terjadi untuk menindanlanjuti perundingan Jenewa guna menggapai sebuah solusi politik.”
Kaag mengakui, para pengungsi masih tetap berharap untuk bisa kembali ke pangkuan tanah air mereka. “PBB tidak segan-segan akan berusaha keras untuk menciptakan keamanan dan mengembalikan keamanan yang permanen dan kehidupan bersama kepada rakyat Suriah,” katanya.
(Al-Nasyrah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email