Masjid Chiba di Jepang dalam bentuk program inisiatif dan spontan Unit Patroli berupaya menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam dan kaum muslim di negara ini.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs Asia, masjid Chiba di Jepang dengan kerjasama kantor polisi, membentuk unit patrol yang terdiri dari 50 sukarelawan muslim anggota masjid, dengan tujuan meningkatkan komunikasi antar penduduk kota ini dan kaum muslim dan hasilnya menghilangkan prasangka dan kesalahpahaman tentang Islam.
Syaikh Amdi Rana, direktur masjid keturunan Bangladesh mengatakan, kelompok patrol dengan mengumpulkan sampah dari lingkungan dan berbincang-bincang dengan para penduduk di tahap pertama hendak menarik kepercayaan masyarakat kepada kaum muslim.
"Kami meminta masyarakat kota ini supaya mengetahui bahwa kaum muslim sejati adalah cinta perdamaian,” imbuhnya.
Ide pembentukan kelompok ini, yang ditetapkan patrol satu jam di pelbagai waktu dalam setiap bulan adalah kekhawatiran masyarakat terhadap kaum muslim, dimana Rana, direktur masjid setelah bermusyawarah dengan kantor polisi dan persetujuan mereka memutuskan untuk membentuknya.
Patroli pertama kelompok ini dilakukan hari Minggu (25/9), disertai dengan anggota himpunan tetangga setempat dan juga para anggota polisi.
Masatoshi Saito, direktur himpunan tetangga setempat mengatakan, saya harap anggota kelompok ini berpartisipasi untuk memperdalam komunikasi persahabatan dengan masyarakat Chiba dalam pelbagai program dan acara-acara lokal.
Menurut statistik himpunan muslim Jepang, sekitar 7-10 ribu muslim ada di Jepang, dimana mayoritas mereka adalah para wanita yang memeluk Islam setelah menikah dengan orang-orang Pakistan dan Bangladesh, yang datang ke Jepang untuk bekerja pada tahun 1980.
Saat ini, di Jepang terdapat sekitar 30 - 40 masjid satu tingkat dan sekitar 100 apartemen khusus sebagai masjid. Namun banyak sekali himpunan-himpunan Islam dalam waktu dekat telah memprogram untuk membangun masjid.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email