Karena kepatuhannya kepada Imam Husain as, Muslim bin Aqil menuju Kufah untuk menyampaikan pesan Imam as, dan pada akhirnya di jalan inilah beliau mengorbankan nyawanya.
Shabestan News Agency, memasuki awal bulan Muharam, duka yang dipersembahkan untuk Muslim bin Aqil as yang merupakan wakil dan utusan Imam Husain as, salah seorang dewan penelitian mahdawiyat, Hujjatul Islam Murtadha Abadi menjelaskan bahwa Muslim bin Aqil as memiliki kriteria khusus, dimana beliau adalah seorang yang berwilayah kepada Imam Makshum as, dimana beliau dalam berbagai aspek patuh dan taat kepada Imam Husain as.
Muslim bin Aqil as adalah orang mengenal dan memahami kondisi Kufah, meskipun demikian beliau juga menyadari bahwa penduduk Kufah adalah orang-orang yang suka melanggar janji, mereka adalah orang-orang yang tidak setia kepada Imam Ali as begitu juga kepada ayahnya, namun karena kepatuhannya kepada Imam Husain as, Muslim bin Aqil menuju Kufah untuk menyampaikan pesan Imam as, dan pada akhirnya di jalan inilah beliau mengorbankan nyawanya.
Hujjatul Islam Murtadha Abadi juga menyinggung tentang keharusan mengenal Imam Zaman afs dengan benar, dan kita harus memahami ciri-ciri dan segala hal yang berkaitan dengan Imam Zaman afs, karena tanpa adanya mengenal dan memahami Imam Zaman afs akan menimbulkan berbagai penyimpangan-penyimpangan.
Lebih lanjut beliau menuturkan, kita yang selalu berdoa untuk kemunculan Imam Zaman afs, bagaimana caranya supaya kelak kita tidak termasuk di antara musuh-musuh Imam Zaman afs?.
Di saat Imam Husain as menggendong Ali Ashgar kemudian menghadap musuh-musuh untuk meminta air, namun mereka sedikitpun tidak mendengarkan ucapan Imam as, kemudian Imam as berkata “perut-perut kalian telah dipenuhi oleh makanan-makanan haram”.
Dengan demikian, menjauhkan harta-harta haram dari kehidupan kita merupakan salah satu jalan utama supaya tidak termasuk di antara musuh-musuh Imam Zaman afs saat kemunculannya kelak.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email