Beberapa menit setelah kesepakatan gencatan senjata mulai dijalankan, jet-jet tempur Arab Saudi mulai menggempur beberapa propinsi Yaman.
Dilansir oleh Al-Masirah, menurut kesepakatan, gencatan senjata tersebut mulai diberlakukan dari sejak pukul 12:00 hari, Sabtu (19/11), dan akan terus berlangsung selama dua puluh empat jam. Akan tetapi, Arab Saudi tidak mengindahkan kesepakatan ini dan menggempur kawasan Naqil Al-Shalwu di Propinsi Ta‘iz sebanyak tujuh kali.
Di samping kawasan di atas, jet-jet tempur Arab Saudi juga menggempur kawasan Al-Jabanah dan Al-Shalif.
Jet-jet tempur Saudi menggempur sebuah jalan di kawasan Marran dan gempuran ini mengenai sebuah kendaran warga. Gempuran ini menyebabkan pemilik kencaran terluka.
Di Propinsi Shan‘a, jet-jet tempur Saudi menggempur kawasan Dzubab yang terletak di Bani Hasyisy sebanyak empat kali. Kawasan Bani Rajjam juga tidak lupuh dari serangan-serangan pesawat tempur Arab Saudi.
Hal ini terjadi padahal pusat komando Koalisi Arab telah mengumumkan sebelum ini bahwa kesepakatan gencatan senjata akan dimulai Sabtu hari ini dari pukul 12:00.
Pengumuman gencatan senjata tersebut diberlakukan lantaran Raja Salman menerima surat dari Abdu Rabbih Manshur Hadi. Tentu, ini adalah sebuah reaksi positif terhadap usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional untuk mewujudkan perdamaian di Yaman dan menyalurkan bantuan-bantuan kemanusiaan dan kesehatan untuk rakyat Yaman.
Menanggapi pelanggaran gencatan senjata ini, Brigadir Jenderal Syaraf Ghalib Luqman, juru bicara militer Yaman, menegaskan, pasukan Yaman akan komitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata apabila Arab Saudi juga menghormati kesepakatan ini. Apabila serangan Arab Saudi masih terus berlanjut, pasukan dan rakyat Yaman selalu siaga membela negara.
(Al-Masirah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email