“Jika Al Saʻud berkata benar dan jujur, maka mengapa mereka tidak menghentikan aksi kejahatan di Yaman lantaran menghormati Allah dan bulan Dzulhijjah.”
Begitu hal ini diungkapkan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Muhammadi wakil Rahbar di Badan Wakaf dan Amal Jariah Iran dalam pertemuan dengan seluruh pegawai badan ini.
Muhammadi kembali mengingatkan, seluruh kejahatan Saudi di Yaman terjadi lantaran rezim ini lebih busuk dari periode jahiliah. Masyarakat jahiliah masih senantiasa menghindari perang di bulan-bulan haram. Akan tetapi, kita saksikan, Al Saʻud enggan menghentikan perang sekalipun di bulan haram seperti ini.
“Dalam bencana Mina, sebagai ganti dari permintaan maaf, mereka malah mengada-adakan klaim buta,” ujar Muhammadi.
Ketakbecusan Al Saʻud untuk mengurusi Haramain Syarifain ini, lanjut Muhammadi, sudah pernah diprediksikan oleh Imam Khomeini ra pada tahun 1987 silam ketika mereka membantai jamaah haji Iran. Menurut Imam Khomeini, mereka adalah para pengkhianat Haramain Syarifain, bukan khadim.
Di bagian lain orasi, Hujjatul Islam Muhammadi menekankan semangat kesyahidan dan rela berkorban yang selama ini dimiliki oleh bangsa Iran. Tanpa semangat seperti ini, lanjutnya, seluruh problem dan masalah akan mendominasi Republik Islam Iran.
Periode Pertahanan Suci selama 8 tahun menjadi tema lain orasi Hujjatul Islam Muhammadi. Menurutnya, selama periode ini, Iran tidak pernah berperang melawan musuh. Iran hanya membela diri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email