Tulisan ini dibuat untuk meluruskan syubhat Para pembenci mazhab Syi’ah yang menyatakan bahwa hadis-hadis mengenai Imam Hasan dan Imam Husain sebagai Sayyid Pemuda Surga kedudukannya dhaif dalam mazhab Syi’ah. Faktanya adalah dalam kitab Syi’ah riwayat tentang itu sebagiannya dhaif tetapi terdapat juga riwayat shahih dan muwatstsaq. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan ditunjukkan riwayat shahih dan muwatstsaq di sisi mazhab Syi’ah bahwa Hasan dan Husain adalah Sayyid Pemuda Ahli Surga.
Insya Allah SWT pembahasan kedudukan hadisnya disesuaikan dengan standar Ilmu Hadis yang ada dalam mazhab Syi’ah yaitu membawakan sanadnya secara lengkap dari sumber primer kitab hadis Syi’ah dan menganalisis para perawi dalam sanadnya berdasarkan kitab Rijal Syi’ah kemudian mencocokkannya dengan pendapat Ulama syi’ah tentang hadis tersebut.
Riwayat Shahih
Terdapat riwayat shahih yang disebutkan oleh Syaikh Ath Thuusiy dalam kitabnya Tahdzib Al Ahkam. Riwayat ini menyebutkan tentang doa-doa bulan Ramadhan yang diajarkan oleh Imam Musa bin Ja’far atau yang dikenal dengan sebutan ‘Abdus Shalih. Riwayat ini sangat panjang sehingga disini hanya akan kami kutip matan yang menyebutkan bahwa Hasan dan Husain adalah Sayyid pemuda surga. Imam Musa bin Ja’far mengajarkan doa yang didalamnya Beliau menyebutkan lafaz berikut:
اللهم صل على علي أمير المؤمنين ووصي رسول رب العالمين، وعلى الصديقة الطاهرة فاطمة سيدة نساء العالمين، وصل على سبطي الرحمة وامامي الهدى الحسن والحسين سيدي شباب أهل الجنة من الخلق أجمعين
Ya Allah berilah shalawat atas Amirul Mukminin washiy Rasul Rabbul ‘Alamiin, dan atas Ash Shiddiqah Ath Thahiirah Fathimah Sayyidah wanita seluruh alam dan berilah shalawat atas cucu rahmat dan Imam pemberi petunjuk yaitu Hasan dan Husain Sayyid pemuda ahli surga dari seluruh makhluk…[Tahdzib Al Ahkam Syaikh Ath Thuusiy 3/110] Syaikh Ath Thuusiy menyebutkan sanadnya dalam kitab Tahdzib Al Ahkam yaitu sanad berikut:
محمد بن يعقوب عن علي بن إبراهيم عن أبيه عن ابن محبوب عن علي بن رئاب عن عبد صالح عليه السلام قال
Muhammad bin Ya’quub dari ‘Aliy bin Ibrahiim dari Ayahnya dari Ibnu Mahbuub dari ‘Aliy bin Ri’aab dari ‘Abdus Shalih [‘alaihis salaam] yang berkata…[Tahdzib Al Ahkam Syaikh Ath Thuusiy 3/106 no 38]
Muhammad bin Ya’qub yang disebutkan pada awal sanad adalah Muhammad bin Ya’qub Al Kulaini. Kalau ada pemula dalam ilmu hadis Syi’ah yang sok kritis mengatakan sanad itu tidak bersambung karena Ath Thuusiy tidak bertemu Al Kulainiy, maka ada baiknya dia belajar dengan baik terlebih dahulu baru berbicara. Manhaj Ath Thuusiy dalam kitabnya memang tidak menyebutkan secara lengkap sanad dari dirinya ke Imam ahlul bait untuk setiap hadis. Ath Thuusiy meringkas sanadnya kemudian membuat rincian di bagian kitabnya yang khusus menyebutkan sanad dari dirinya ke perawi dalam awal sanad.
Ath Thuusiy memiliki jalan sanad khusus sampai ke Muhammad bin Ya’qub Al Kulainiy. Jalan sanad Syaikh Ath Thuusiy sampai Muhammad bin Ya’qub Al Kulainiy tersebut disebutkan Syaikh Ath Thuusiy dalam kitabnya.
فما ذكرناه في هذا الكتاب عن محمد بن يعقوب الكليني رحمه الله فقد أخبرنا به الشيخ أبو عبد الله محمد بن محمد بن النعمان رحمه الله، عن أبي القاسم جعفر بن محمد بن قولويه رحمه الله عن محمد بن يعقوب رحمه الله
Maka apa yang kami sebutkan dalam kitab ini dari Muhammad bin Ya’qub Al Kulainiy rahimahullah maka sungguh telah mengabarkan kepada kami dengannya Syaikh Abu ‘Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Nu’man rahimahullah dari Abu Qaasim Ja’far bin Muhammad bin Quuluwaih rahimahullah dari Muhammad bin Ya’qub rahimahullah [Syarh Masyaikh Tahdzib Al Ahkam hal 5-8].
Jadi sanad lengkap riwayat tersebut dari Syaikh Ath Thuusiy adalah dari Syaikh Muhammad bin Muhammad bin Nu’man [Al Mufiid] dari Ibnu Quuluwaih dari Al Kulainiy dari Aliy bin Ibrahim dari Ayahnya dari Ibnu Mahbuub dari ‘Aliy bin Ri’aab dari ‘Abdus Shalih [Imam Musa bin Ja’far]. Sanad ini berdasarkan standar ilmu Rijal Syi’ah kedudukannya shahih, berikut keterangan mengenai para perawinya.
1. Muhammad bin Muhammad adalah Muhammad bin Muhammad bin Nu’man Syaikh Mufid, ia termasuk diantara guru-guru Syi’ah yang mulia dan pemimpin mereka, dan orang yang paling terpercaya di zamannya, dan paling alim diantara mereka [Khulashah Al Aqwaal Allamah Al Hilliy hal 248 no 46].
2. Abul Qaasim Ja’far bin Muhammad bin Quluwaih Al Qummiy termasuk orang yang tsiqat dan mulia dalam hadis dan faqih [Rijal An Najasyiy hal 123 no 318].
3. Muhammad bin Ya’qub Al Kulainiy dia adalah orang yang paling tsiqat dalam hadis dan paling tsabit diantara mereka [Rijal An Najasyiy hal 377 no 1026].
4. Aliy bin Ibrahim bin Haasyim, tsiqat dalam hadis, tsabit, mu’tamad, shahih mazhabnya [Rijal An Najasyiy hal 260 no 680].
5. Ibrahim bin Haasyim Al Qummiy seorang yang tsiqat jaliil. Ibnu Thawus pernah menyatakan hadis yang dalam sanadnya ada Ibrahim bin Haasyim bahwa para perawinya disepakati tsiqat [Al Mustadrakat Ilm Rijal Al Hadis, Asy Syahruudiy 1/222].
6. Hasan bin Mahbuub seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 354].
7. Aliy bin Ri’aab Al Kuufiy seorang yang tsiqat [Al Fahrasat Syaikh Ath Thuusiy hal 151.
Al Majlisiy dalam Malaadz Al Akhyar 5/116 hadis no 38 menyatakan hadis tersebut hasan. Hal ini karena di sisi Al Majlisiy, Ibrahim bin Haasyim Al Qummiy mendapat predikat mamduh sebagaimana disebutkan Al Majlisiy dalam Al Wajiizah no 53. Dalam Ilmu hadis Syi’ah, perawi dengan predikat mamduh kedudukan hadisnya adalah hasan.
Berdasarkan pendapat yang rajih kedudukan Ibrahim bin Haasyim Al Qummiy adalah tsiqat sebagaimana ditegaskan oleh Sayyid Ibnu Thawus dan dia lebih terdahulu dibanding Al Majlisiy.
Riwayat Muwatstsaq
حدثني محمد بن جعفر الرزاز، عن محمد بن الحسين، عن محمد بن إسماعيل، عن حنان قال قال أبو عبد الله (عليه السلام) زوروا الحسين (عليه السلام) ولا تجفوه، فإنه سيد شباب أهل الجنة من الخلق وسيد الشهداء
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja’far Ar Razzaaz dari Muhammad bin Husain dari Muhammad bin Isma’iil dari Hanaan yang berkata Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] berkata “berziarahlah ke kubur Husain [‘alaihis salaam] dan jangan mengabaikannya, sesungguhnya Ia adalah Sayyid pemuda ahli surga diantara makhluknya dan syahid para syuhada” [Kaamil Az Ziyaarah Ibnu Quluwaih hal 216-217 bab 37 hadis no 1].
Riwayat ini berdasarkan standar ilmu Rijal Syi’ah kedudukannya muwatstsaq karena Hanaan walaupun tsiqat ia bermazhab menyimpang yaitu waqifiy, berikut keterangan mengenai para perawinya
1. Muhammad bin Ja’far Ar Razzaaz Abul ‘Abbaas seorang yang tsiqat karena ia termasuk guru Ibnu Quluwaih dalam Kaamil Az Ziyaarah [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadits hal 708].
2. Muhammad bin Husain bin Abil Khaththab seorang yang jalil, banyak memiliki riwayat dan tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 334 no 897].
3. Muhammad bin Isma’iil bin Bazii’ seorang yang tsiqat shahih [Rijal Ath Thuusiy hal 364].
4. Hanaan bin Sadiir seorang yang tsiqat [Al Fahrasat Syaikh Ath Thuusiy hal 119] tetapi Ath Thuusiy juga menyebutkan bahwa ia bermazhab waqifiy [Rijal Ath Thuusiy hal 334] .
Kesimpulan:
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan telah shahih dalam mazhab Syi’ah bahwa Imam Hasan dan Imam Husain adalah Sayyid pemuda ahli surga. Untuk hadis-hadis shahih dalam kitab-kitab Ahlus Sunnah [dan sampai saat ini menjadi pegangan di sisi kami] sudah pernah kami bahas sebelumnya dalam tulisan khusus Imam Hasan dan Imam Husain Sayyid Pemuda Ahli Surga.
(Scondprince/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email