Dalam kondisi seperti itupun beliau berhasil mendidik orang-orang besar, seperti Imam Ali as.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam sebuah kajian akhlaqnya di hadapan para pelajar agama, wakil wali faqih di Isfahan, Ayatullah Thabathaba’i menjelaskan bahwa Amirul Mukminin Ali as merupakan mukjizat dari risalah Rasulullah saww.
Beliau menambahkan, Rasulullah saww diutus dalam keadaan yang paling buruk yakni kekafiran, penyembahan berhala dan kerusakan dimana-mana, namun dalam kondisi seperti itupun beliau berhasil mendidik orang-orang besar, seperti Imam Ali as dan ini merupakan salah satu di antara mukjizat risalah Rasulullah saww.
Sejak masa kanak-kanak, Ali selalu menyertai Rasulullah Saw ke manapun beliau pergi bahkan dalam sebuah ungkapannya, Imam Ali menyatakan bahwa beliau sering diajak Nabi Saw berkhalwat dan beribadah di gua Hira yang berada di luar kota Mekah. Imam bahkan menuturkan bahwa beliau merasakan kehadiran malaikat Jibril yang membawa wahyu untuk Nabi Saw di gua itu. Dengan menyertai Nabi, Ali menimba ilmu-ilmu ilahiyah dari manusia paling agung di dunia itu. Ali pernah mengatakan bahwa Nabi mengajarinya seribu macam ilmu yang masing-masing memiliki cabang seribu.
Lebih lanjut Ayatullah Thabathaba’i Nejad menuturkan, para pelajar agama dan muballigh merupakan panutan agama di dalam masyarakat, oleh karenanya mereka harus mematuhi perintah-perintah agama.
Selain itu para pelajar pada umumnya mengambil panutan dari guru-gurunya di sekolah, dan jika gurunya memakai jubah keagamaan maka murid-muridnya akan mengambil panutan masalah agama dari gurunya tersebut, oleh karenanya para guru-guru yang memakai jubah keagamaan harus melakukan apa yang diperintahkan oleh agama, pungkas Ayatullah Thabathaba’i.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email