Pesan Rahbar

Home » » Iran Tolak Keterlibatan AS dalam Pembicaraan Damai Suriah di Kazakhstan

Iran Tolak Keterlibatan AS dalam Pembicaraan Damai Suriah di Kazakhstan

Written By Unknown on Thursday, 19 January 2017 | 17:42:00

Perang di Suriah (Foto: AFP)

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Zarif dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov bertukar pandangan mengenai pembicaraan damai Suriah dalam percakapan telepon pada Senin, kata laporan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Selasa, 17/01/17, mengatakan negaranya menentang keikutsertaan Amerika Serikat dalam pembicaraan damai mengenai Suriah, demikian laporan kantor berita Tasnim News.

"Kami tidak mengundang Amerika Serikat ... dan kami menentang kehadiran AS di Kazakhstan pekan depan", kata Zarif sebagai dilansir Tasnim News, Selasa.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Zarif dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov bertukar pandangan mengenai pembicaraan damai Suriah dalam percakapan telepon pada Senin, kata laporan tersebut.

Setelah upaya diplomatik gencar oleh Rusia, Turki dan Iran, pemerintah Suriah dan kelompok oposisi mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata pada awal Januari.

Belakangan diumumkan bahwa babak baru pembicaraan perdamaian antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi akan dilanjutkan di Astana, Kazakhstan, pada 23 Januari mendatang.

Rusia dan Turki mengundang Amerika Serikat untuk ikut dalam pembicaraan tersebut.

Delegasi Suriah yang hadir pada perundingan di Astana akan berjumlah 10 diplomat, anggota parlemen dan personel militer --yang dipimpin oleh wakil tetap Suriah untuk PBB, menurut laporan al-Watan, Selasa.

Bashar Jaafari akan memimpin delegasi pemerintah, yang meliputi Penasihat Menteri Luar Negeri Ahmad Arnus, Duta Besar Suriah untuk Moskow Riad Haddad dan Ahmad Kuzbari, seorang anggota parlemen Suriah.

Tiga perwira Suriah juga termasuk di dalam delegasi tersebut, kata surat kabar itu.

Perundingan tersebut telah ditetapkan hanya membahas dua topik: yang pertama ialah gencatan senjata yang melibatkan semua pihak di negeri antara delegasi oposisi dan delegasi Suriah, dan topik kedua adalah "mencari prinsip penyelesaian politik".

Dalam acara di Ankara, Turki, pada Ahad, 15/01/17, sembilan kelompok oposisi sepakat untuk ikut dalam pertemuan 23 Januari di Astana, yang merupakan hasil dari kesepakatan Turki-Rusia belum lama ini.

Sebagian besar kelompok oposisi utama yang akan hadir ialah Jaish al-Islam, yang menguasai daerah di sebelah timur Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Namun enam kelompok oposisi menolak untuk ikut, terutama yang berpusat di Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah, terutama Ahrar as-Sham, Suqur as-Sham, Failaq Rahman, Jaish Idlib dan kelompok lain.

PBB telah menerima undangan bagi pembicaraan perdamaian mendatang di Astana mengenai Suriah dan telah merancang satu tim untuk menghadiri pertempuran itu, kata Juru Bicara Farhan Haq pada Selasa.

(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: