Rasulullah saww mendefenisikan amalan saleh dengan “amalan saleh ialah taat kepada Imam yang merupakan wali al-amr dan berpegang teguh kepada tali Allah swt.”
Shabestan News Agency, terkait dengan tugas dan kewajiban para penanti Imam Zaman afs dan perilaku yang harus dimiliki oleh mereka sehingga mereka menanti dengan amal, Hujajtul Islam Muhammad Shadiqi menjelaskan bahwa diriwayatkan bahwasanya Rasulullah saww sesaat sebelum menjelang wafatnya berkata “seharusnya aku pergi ke masjid untuk membaca sebuah khutbah, dimana salah satu tema dari khutbah ini ialah melakukan malan saleh.
Kemudian beliau saww bertanya “apakah kalian tahu apa yang menjadikan iman itu berat?” yang memberatkan iman adalah amalan saleh, kemudian Rasulullah saww bertanya lagi “apakah kalian tahu amalan saleh itu apa?” dan dengan mengacu pada ayat-ayat Al-Qur’an saat menyebutkan tentang amalan saleh maka disebutkan dengan kata tunggal.
Rasulullah saww mendefenisikan amalan saleh dengan “amalan saleh ialah taat kepada Imam yang merupakan wali al-amr dan berpegang teguh kepada tali Allah swt”, yakni amalan saleh ialah berwilayah kepada Imam Makshum as.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Muhammad Shadiqi menuturkan, penanti Imam Zaman afs yang hakiki ialah orang yang taat dan mematuhi wali faqih di zamannya. Syahid Mahdi Zaynuddin mengatakan “penanti yang hakiki ialah orang menantikan kesyahidan, ketahuilah apakah kesyahidan itu sehingga dikatakan bahwa syahid tanpa izin dari wali al-amr walaupun untuk membela agama Islam adalah sama denga bunuh diri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email