Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Istibsyaroh dikabarkan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin. MUI juga mendengar kabar itu dan berharap itu adalah kabar hoax.
“Teman-teman di MUI menyesalkan kalau itu benar. Tapi sekarang sedang musim hoax, mudah-mudahan saya berharap itu hoax, karena kapasitas Ibu Istibsyaroh adalah Ketua MUI,” kata Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat HM Baharun seperti dikutip detik.com, Jumat (20/1).
Baharun tak mendengar kabar itu lewat Istibsyaroh langsung, melainkan dari media sosial. Bila benar Istibsyaroh berkunjung ke Israel menemui Presiden Rivlin, tentu itu langkah yang tidak dapat dibenarkan oleh MUI.
“Kalau memang benar, sebetulnya ini tidak dapat dibenarkan. Sebagai salah satu pengurus MUI, dia tidak dibenarkan bertemu pejabat-pejabat negara yang menzalimi rakyat Palestina itu,” kata Baharun.
Dilansir dari Israel Ministri of Foreign Affairs, pertemuan itu berlangsung pada Rabu (18/1/) lalu. Istibsyaroh mengunjungi Israel atas inisiatif Australia/Israel and Jewish Affairs Council (AIJAC).
Rivlin, dalam keterangan lewat juru bicara presiden, secara hangat menerima delegasi itu. Dia menjelaskan kepada Istibsyaroh bahwa demokrasi di Israel bukan hanya untuk Yahudi, melainkan untuk semua orang.
“Kami tidak punya perang dengan Islam. Sayangnya, ada orang yang menolak ide Negara Israel itu sendiri, seperti Iran, Hezbollah, Hamas, secara keras dan jelas bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel, dari kacamata Pan-Islamisme,” tutur Rivlin.
Dia mencoba meyakinkan, “Saya yakinkan kamu di Yerusalem, kota Tuhan, semua orang bisa beribadah menurut kepercayaannya, dan Israel akan meneruskan untuk mempertahankan kepercayaan. Tak masalah apa pun yang dikatakan propaganda anti-Israel. Propaganda itu hanya datang untuk memprovokasi dunia Islam melawan Israel,” katanya.
“Kami percaya di Israel adalah negara demokratis dan Negara Yahudi, bukan demokrasi untuk Yahudi, namun demokrasi untuk semua orang,” ujar Rivlin.
Istibsyaroh menyatakan ini merupakan suatu kehormatan bagi dirinya bisa hadir di Israel. Mereka berdua berbicara tentang pentingnya dialog antarkepercayaan dan kebudayaan.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin mengatakan belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kunjungan pengurusnya ke Israel. Namun dia menyampaikan, MUI tidak menugaskan pengurusnya mengunjungi Israel. Istibsyaroh, menurut Ma’ruf, pergi tanpa koordinasi dengan MUI.
“Masalah ini belum kita bahas, yang jelas MUI tidak mengirim orang ke Israel, tidak ada penugasan, ngapain menugaskan ke Israel,” katanya seperti dikutip CNNIndonesia, (20/1)
“Nanti akan kami evaluasi, mengapa dia berangkat, dalam rangka apa, semua itu akan kami sikapi,” tambahnya.
Dia menegaskan, kunjungan Istibsyaroh ke Israel bertentangan dengan sikap MUI yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk tindakan Israel. Karena itu, MUI bereaksi atas lawatan tersebut.
“Ini tidak sesuai dengan sikap MUI, karena hubungannya dengan sikap kita terhadap masalah Israel, tidak sederhana,” kata Ma’ruf.
(Detik-News/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email