Susan Abdur Rahim Sulaiman Muhammad, wanita tunanetra asal Mesir melakukan siding tesis S1 nya dengan topik peninggian spiritual manusia di bawah naungan al-Quran, di fakultas kesusastraan universitas Sohag Mesir.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs SyTy.net, Susan Abdur Rahim Sulaiman Muhammad, wanita tunanetra dan pengajar komputer para tunanetra markas Nur al-Bashirah fakultas Sohag Mesir.
Ia dalam tesisnya yang baru-baru ini melakukan sidang mengkaji peningkatan spiritual dan ruh manusia berdasarkan ayat-ayat al-Quran.
Susan dalam risetnya mengisyaratkan peninggian spiritual hasil dari iman kepada Allah, Nabi, malaikat, para nabi, kitab-kitab samawi, qodho dan qodar, hari kiamat dan pengaruhnya terhadap perilaku dan karakter individu muslim dan demikian juga keyakinan dan menjalankan ibadah-ibadah seperti salat, puasa, zakat, ketaatan penuh kepada Allah dan menegaskan bahwa semua hal ini berpengaruh terhadap perilaku manusia dan kemampuannya dalam melawan tantangan-tantangan yang dihadapi di pelbagai usia.
Kelaziman Peninggian Moral, Peninggian Spiritual
Wanita tunanetra ini dalam risetnya dengan mengisyaratkan peninggian manusia dalam aspek moral tidak dapat diraih kecuali hanya dengan peninggian spiritual, mengemukakan pengetahuan pokok-pokok agama sahih, berpegang dengannya dan perilaku berdasarkan pokok-pokok agama di seluruh aspek kehidupan membantu dalam peninggian spiritual individu.
Riset tunanetra ini di bagian lain risetnya mengupas sifat dan perilaku manusia salih yang diisyaratkan dalam al-Quran dan menegaskan, al-Quran menyebutkan sifat dan beragam kriteria untuk manusia salih dan sementara itu peninggian intern manusia atau peninggian spiritual amatlah penting.
Ia dalam tesisnya mengisyaratkan ayat-ayat al-Quran yaitu Allah mengaudiensikan manusia dengan kata Ulul Albab, dimana hal ini menunjukkan bahwa berfikir merupakan bagian penting untuk peninggian spiritual dan karenanya Allah berkali-kali mengingatkan hal ini kepada kita semua.
Wanita tunanetra Mesir ini menambahkan, Allah dalam surah Ali Imran ayat 191 memperkenalkan orang-orang yang berfikir dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam semua kondisi dan berfirman, "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
(SyTy/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email