Pesan Rahbar

Home » » Gallup: Angka Popularitas Trump Anjlok 37 Persen

Gallup: Angka Popularitas Trump Anjlok 37 Persen

Written By Unknown on Monday, 20 March 2017 | 16:42:00

Donald Trump - Presiden AS.

Dua bulan Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat tapi angka popularitas Trump anjlok hingga 37 persen, menurut jajak pendapat yang digelar Gallup.

Angka ini menjadi yang terendah sejak Trump menginjakkan kakinya di Gedung Putih pada 20 Januari lalu.

Menurut Gallup, banyak presiden yang mengalami level popularitas lebih rendah, tapi ini adalah pertama kali dalam 70 tahun seorang presiden begitu tak populer di dua bulan pertama masa jabatannya.

Catatan buruk popularitas Trump ini juga muncul sehari sebelum Direktur FBI James Comey akan menyampaikan kesaksiannya di Kongres, Senin (20/3), terkait tuduhan Trump yang menyebut Obama telah memerintahkan penyadapan terhadap dirinya.

Hasil jajak pendapat Gallup ini diperoleh dari wawancara telepon acak terhadap 1.500 warga dewasa AS selama tiga hari dengan margin error sebesar 3 persen.

Saat memasuki Gedung Putih pada Januari lalu, level popularitas Trump hanya 45 persen, tetapi sebulan kemudian angka itu meluncur jatuh menjadiu 38 persen.

Dalam pekan pertama pemerintahannya, Trump sudah menyerang badan-badan intelijen dan media massa yang dianggapnya "tak jujur" serta menyebarkan "berita bohong".

Perintah eksekutifnya terkait larangan perjalanan bagi warga tujuh negara dengan mayoritas berpenduduk Muslim ditentang sejumlah hakim federal.

Proyek besar Trump selanjutnya adalah menyingkirkan Obamacare, sebuah undang-undang yang memberikan jaminan kesehatan bagi 20 juta warga miskin AS.

Juga dalam dua bulan pertama pemerintahannya, Trump menuding para penentangnya mendapat bayaran dari George Soros dan gagal menangani masalah rasialisme dan anti-Semitisme.

Hubungan internasional AS dalam dua bulan ini juga dipenuhi kontroversi. Mulai dari ketegangannya dengan PM Australia Malcolm Turnbull hingga penundaan kunjungan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Kontroversi terakhir adalah ketika Trump menolak ajakan jabat tangan dari Kanselir Jerman Angela Merkel di Ruang Oval pada Jumat lalu.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: