Korban invasi Saudi di Yaman.
PBB telah menolak permintaan Arab Saudi dan sekutunya untuk mengawasi pelabuhan Yaman yang dipegang Houthi, di mana puluhan pengungsi tewas pekan lalu dalam serangan udara yang diduga dilakukan oleh Riyadh.
Permintaan Saudi datang setelah lebih dari 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Saudi yang menghantam kapal berisikan pengungsi Somalia di dekat Selat Bab al-Mandeb pada hari Jumat (18/3).
Riyadh dan sekutu-sekutunya telah membantah berada di balik serangan udara itu meskipun laporan saksi mengutip sebuah helikopter Apache - yang hanya digunakan oleh Arab Saudi dalam perang di Yaman - telah menyerang kapal itu.
Bereaksi terhadap permintaan pada hari Senin (20/3), juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan pihak yang berperang di Yaman bertanggung jawab untuk melindungi infrastruktur sipil dan warga sipil, menambahkan, "Ini bukan kewajiban yang mereka dapat alihkan kepada orang lain."
Arab Saudi menyerukan yurisdiksi atas pelabuhan Hudaydah agar ditransfer ke PBB sementara situasi kemanusiaan di Yaman telah secara dramatis memburuk di tengah blokade Saudi, yang telah menempatkan negara miskin di ambang kelaparan yang luas.
Pekan lalu, Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa 60 persen dari warga Yaman, atau 17 juta orang, berada pada "krisis" atau situasi pangan yang "darurat".
"Masyarakat kemanusiaan memberikan bantuan di Yaman hanya berdasarkan kebutuhan dan bukan pada pertimbangan politik, dan akan terus melakukannya dengan segala cara," tambah Haq.
PBB juga menyerukan pada hari Senin (20/3) untuk penyelidikan atas serangan itu.
(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email