Pesan Rahbar

Home » » Sandiwara! Ketika Pihak Habib Rizieq Bilang Diteror Sniper, Begini Jawaban Telak Kapolres Bogor

Sandiwara! Ketika Pihak Habib Rizieq Bilang Diteror Sniper, Begini Jawaban Telak Kapolres Bogor

Written By Unknown on Saturday 29 April 2017 | 18:42:00


Polisi membantah ada penembakan di kamar pribadi pondok pesantren milik imam besar Front Pembela Islam (FPI) KH Rizieq Shihab kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Kabar tersebut awalnya beredar di media sosial yang diposting oleh sebuah akun Instagram.

"Tidak ada soal penembakan kamar Habib Rizieq," ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.

AKBP Dicky menjelaskan foto pecahan kaca di kamar Habib Rizieq yang diunggah oleh salah satu akun Instagram @rat0n0efendi bukan berasal dari peluru. Ia meragukan ada penembakan.

"Mungkin kerikil atau batu," ujarnya.

Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo mengatakan Habib Rizieq saat ini sudah berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah bersama keluarganya yang berjumlah 18 orang.

Idrus Sambo menyebut kepergian Habib tersebut lantaran ada upaya pembunuhan alias penembakan terhadap Habib Rizieq Shihab.

"Jadi dia habis zikir pagi-pagi, di depan rumahnya, kan ada pendopo. Itu ditembak, tapi meleset," ujar Ansufri Idrus Sambo.

Menurut Ansufri Idrus Sambo, di depan rumah Habib Rizieq di kawasan Megamendung, kabupaten Bogor, Jawa Barat, memang terdapat pendopo yang biasa digunakan untuk berzikir.

Selasa lalu saat menunaikan ibadah tersebut, Ustaz Sambo menyebut ada peluru yang mendarat di pendopo, tidak jauh dari tempat Habib Rizieq berzikir.

Setelah kejadian itu, penjagaan di tempat tersebut diperketat. Rizieq langsung mengurus segala sesuatunya agar ia dan keluarga besarnya bisa segera meninggalkan tanah air,
untuk pergi berlindung sekaligus umrah ke tanah suci Mekkah.

"Dia kan ulama, punya jaringan, banyak yang mau membantu," katanya.

Namun sayangnya kasus penembakan tersebut tidak dilaporkan ke Polisi.

Akan tetapi menurut, Ustaz Sambo, pihak Rizieq sudah menyimpan peluru yang nyaris menyasar sang habib, dan akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat.
Sampai kapan Rizieq pergi meninggalkan tanah air, dia menyebut Habib Rizieq akan kembali ke tanah air jika segala teror dan ancaman yang dialami belakangan ini berakhir.

"Sampai aman negeri ini," katanya.

Sementara Panglima FPI Maman Suryadi saat dikonfirmasi belum bisa mengklarifikasi soal isu tersebut. Ia juga belum bisa memastikan kebenaran isu tersebut.
"Belum ada klarifikasi. Kebenarannya belum jelas," ujar Maman.

Benarkah Habib Rizieq diteror, atau mencari alasan untuk bisa kabur dari jeratan hukum yang mengincarnya?

Berikut rangkuman JawaPos.com terkait lima kejanggalan aksi teror terhadap Habib Rizieq:

1. Bidikan Sniper Meleset

Peneror pria yang kerap mengenakan gamis warna putih itu diduga seorang sniper. Namun, anehnya tembakan sniper tersebut disebut meleset. Padahal seorang penembak masuk kualifikasi sniper atau penembak jitu tentu memiliki jam terbang menembak tepat sasaran yang tinggi. Tidak semudah itu untuk meleset.

Tapi nyatanya, Habib Rizieq terlepas dari bidikan. Seolah-olah pelaku yang menembak adalah orang amatiran, padahal tak sembarangan penembak bisa menjadi sniper. "Habib Rizieq tinggalkan tanah air, gara-gara ditembak sniper. Kalau nggak salah (penembakan), Selasa (25/4). Untungnya meleset, kena pendopo," ungkap Sambo, Jumat (28/4).


2. Tak Melapor ke Polisi

Meski mendapat aksi teror, Habib Rizieq malah enggan melaporkannya ke polisi. Padahal secara tegas, polisi menyarankan membuat laporan. Tujuan, agar kepolisian bisa mengusut kasus itu. Polisi tidak bisa bergerak karena penyidik akan bekerja berdasarkan laporan yang dibuat masyarakat. Kalau tak ada laporan, maka insiden penembakan itu tak bisa diselidiki.

“Kami tida bisa bergerak dong. Semua berdasarkan laporan. Kalau tidak ada laporan bagaimana? Pokoknya ya dilaporkan saja dulu," terang Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.


3. Dalih Mengungsi Padahal Hendak Diperiksa

Habib Rizieq Shihab kini berada di Saudi Arabia. Disebutkan dia sengaja ke sana karena sudah merasa tak aman. Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo mengatakan akibat teror tersebut, Habib Rizieq pun memutuskan memboyong keluargaanya ke luar negeri.

Sementara, diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, mereka bakal memanggil kembali Habib Rizieq Shihab pada 2 atau 3 Mei. "Kalau enggak 2 Mei atau 3 Mei ya. Yang pasti tidak tanggal satu karena Hari Buruh," terang mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Habib Rizieq akan diperiksa berkaitan dengan kasus chat sex yang menyeretnya dengan Firza Husein yang tak lain adalah tersangka kasus makar pada Aksi 212 tahun 2016 silam.


4. Tak Ada Bukti Kuat Penembakan

Penembakan yang dikabarkan dilakukan di pendopo Habib Rizieq hingga kini belum terbukti. Pasalnya pihak Habib Rizieq tak juga melaporkan kejadian itu ke polisi. Tidak ada yang bisa membuktikan penembakan itu, baik dari bagian mana pendopo yang ditembak, sampai proyektil peluru, dan bekas-bekas penembakan. Yang ada, hanya pengaduan teror ke Komnas HAM. Itu tidak wajar karena kalau ingin kasus itu diusut, sebaiknya kubu Habib Rizieq melapor ke polisi. "Ya kalau ada, bikin laporan saja. Kalau memang ada kejadiannya gampang, dilaporkan," cetus Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.


5. Mengaku Mengungsi, Padahal Menjalankan Umrah

Akibat aksi teror yang dialami Habib Rizieq di pendoponya, kini dia tengah berada di Tanah Suci untuk mengamankan diri. Hal ini disebutkan oleh Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat melaporkan kejadian itu ke Komnas HAM.

Namun, pernyataan itu dibantah Sugito Atmo Prawiro selaku kuasa hukum Rizieq. Dia menyebutkan kliennya sedang di Saudi Arabia untuk ibadah. "Lagi ibadah (umrah) sama keluarga. Mungkin sudah merencanakan lama, tapi enggak mau ramai. Lawyernya pun nggak dikasih tahu," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (28/4).

Ketika disinggung apakah sengaja Umroh untuk menghindari pemanggilan polisi, Sugito menampik hal itu. Menurutnya, Rizieq telah lama merencanakan umroh sebelum lebaran itu. "Bukan, bukan karena itu (menghindari panggilan)," terangnya.


Untuk Menguatkan Silahkan Baca:









(Jawa-Pos/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: