Tak jauh beda dengan negara-negara lain, corak kehidupan bangsa Indonesia saat ini pun pada awalnya terbentuk dari akulturasi budaya dan agama, yang salah satunya adalah Islam. Terbukti, dengan keberhasilan metode dakwah yang mengawinkan antara budaya dan agama, Islam dapat diterima dengan baik sehingga membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Tak heran jika Indonesia punya banyak bangunan bersejarah berupa masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.
Di antara masjid yang saat ini sudah mencapai ratusan ribu jumlahnya, berikut empat masjid tertua yang ada di Indonesia.
Masjid Saka Tunggal (1288)
Masjid yang dibangun tahun 1288 ini terletak di Desa Cikakak, Banyumas, Jawa Tengah. Sejarahnya tertulis pada kitab-kitab yang ditinggalkan oleh pendiri masjid ini yaitu Kyai Mustolih.
Sayangnya, kitab-kitab tersebut telah hilang. Sesuai namanya yakni Saka Tunggal, masjid ini memiliki tiang penyangga bangunan masjid yang dulunya hanya satu buah.
Masjid Wapauwe (1414)
Masjid tertua di Maluku ini dibuat dari gaba-gaba (pelepah sagu yang dikeringkan) dan beratapkan daun rumbia. Meski sudah sangat tua, Masjid Wapauwe masih digunakan untuk tempat beribadah.
Masjid ini berbentuk bujur sangkar. Konstruksi bangunan induknya dirancang tanpa memakai paku atau pasak pada setiap sambungan kayu.
Masjid Agung Sunan Ampel (1421)
Masjid kuno ini terletak di Kelurahan Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan pada 1421 oleh Sunan Ampel dengan luas 120×180 meter persegi.
Masjid ini dikelilingi bangunan dengan arsitektur gabungan Tiongkok dan Arab. Di samping kiri halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini bertuah.
Masjid Agung Demak (1474)
Masjid Agung Demak dipercaya menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa, alias Wali Songo.
Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak. Bangunan induk masjid memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang, disebut saka Majapahit.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email