Ketika manusia tidak dapat menyingkap cahaya materi maka bisa dipastikan ia juga tidak akan dapat menyingkap cahaya maknawi yang notabenenya lebih besar dari pada pengaruh cahaya materi.
Shabestan News Agency, dalam sebuah kajian Ramadhannya, Hujjatul Islam Husain Ansharian menjelaskan bahwa Al-Qur’an Karim yang merupakan kalam Ilahi dan hadits-hadits Imam Makshum as bagaikan matahari yang memancarkan cahaya.
Dijelaskannya, manusia yang menyingkap cahaya matahari dan pengaruh-pengaruhnya yang menakjubkan di atas bumi akan tetap berada dalam kebingungan dan kekuatiran hingga hari kiamat nanti.
Berkaitan dengan perbedaan pengaruh cahaya materi dan maknawi, mufassir Al-Qur’an ini menyebut bahwa ketika manusia tidak dapat menyingkap cahaya materi maka bisa dipastikan ia juga tidak akan dapat menyingkap cahaya maknawi yang notabenenya lebih besar dari pada pengaruh cahaya materi.
Lebih lanjut Hujjjatul Islam Ansharian menuturkan, manusia pasti bisa menerima kalam Ilahi dan Imam Makshum as dan mereka meyakini kedudukan tinggi hal tersebut, namun jika mereka tidak mengimaninya maka akan berpengaruh pada amal perbuatan mereka.
Allah swt menciptakan manusia supaya mereka dapat meraih kesempurnaan, dan supaya manusia bisa mencapai tujuan ini maka ia harus mengimani kalam Ilahi dan penjelasan dari Imam Makshum as yang merupakan puncak dari cahaya tersbut dan beramalkan dengan berdasarkannya dengan begitu manusia dapat meraihnya melalui ketakwaan dan amal saleh, demikian jelas Hujjatul Islam Ansharian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email