وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ, وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ, وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ اْلأَقْدَامَ
Dan Dia menurunkan kepadamu air dari langit untuk mensucikanmu dengannya, dan menghilangkan kotoran setan darimu, dan untuk menguatkan hatimu dan dengannya Dia teguhkan telapak kaki.
Firman-Nya yang maha tinggi, Dan pakaian kamu hendaklah kamu sucikan, dan keburukan hendaknya kamu tinggalkan.
Firman-Nya yang maha tinggi, Sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang bertobat dan suka kepada orang-orang yang mensucikan diri.
Islam mengajarkan kesucian dan kebersihan baik lahir maupun batin. Dari tiga ayat Al-Quran di atas yang saya terjemahkan dan juga sejumlah doa yang tertera di bab ini menunjukkan bahwa Islam ajaran yang suci yang sangat perhatian kepada kesucian.
1. Doa ketika Memasuki Toilet
الْحَمْدُ ِللهِ الْحَافِظِ الْمُؤَدِّي
Alhamdu lillâhil hâfizhil mu`addî.
Segala puji bagi Allah penjaga yang melaksanakan.
Dalam riwayat yang lain:
بِسْمِ اللهِ, اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الرِّجْسِ النَّجِسِ الْخَبِيْثِ الْمُخْبِثِ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Bismillâh, allâhumma innî a‘ûdzu bika minar rijsin najisil khabîtsil mukhbitsisy syaithânir rajîm.
Dengan nama Allah, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kotoran batin dan lahir, yang kotor lagi mengotori yakni syaithân yang dirajam.
2. Doa ketika Hendak Buang Air Besar
بِسْمِ اللهِ, اَللَّهُمَّ أَمِطْ عَنِّي اْلأََذَى وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Bismillâh, allâhumma amith ‘annîl adzâ wa a‘idznî minasy syaithânir rajîm.
Dengan nama Allah, ya Allah, buanglah kotoran dariku, dan lindungi aku dari syaithân yang dirajam.
3. Ketika Duduk hendak Buang Air
اَللَّهُمَّ كَمَا أَطْعَمْتَنِيْهِ طَيِّبًا وَسَوَّغْتَنِيْهِ فَاكْفِنِيْهِ
Allâhumma kamâ ath‘amtanîhi thayyiban wa sawwaghtanîhi fakfinîh.
Ya Allah sebagaimana Engkau telah memberiku makan dengan makanan yang baik, dan Engkau telah memudahkannya masuk (ke dalam perut), maka jagalah aku dari keburukannya.
4. Doa ketika Melihat Kotoran
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي الْحَلاَلَ وَجَنِّبْنِي الْحَرَامَ
Allâhummarzuqnil halâla wa jannibnil harâm.
Ya Allah berilah aku rezeki yang halal dan jauhkan aku dari rezeki yang haram.
5. Doa ketika Istinjâ`
اَللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِي وَأَعِفَّهُ, وَاسْتُرْ عَوْرَتِي وَحَرِّمْنِي عَلَى النَّارِ
Allâhumma hashshin farjî wa a‘iffah, wastur ‘auratî wa harrimnî ‘alan nâr.
Ya Allah jagalah kemaluanku dan sucikanlah ia, tutuplah auratku dan haramkan aku atas api neraka.
6. Doa ketika Berdiri Hendak Keluar dari Toilet
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي رَزَقَنِى لَذَّةَ الطَّعَامِ وَمَنْفَعَتَهُ، وَأَمَاطَ عَنِّى أَذَاهُ، يَا لَهَا مِنْ نِعْمَةٍ مَا أَبْيَنَ فَضْلَهَا
Alhamdu lillâhil ladzî razaqanî ladzdzatath tha‘âmi wa manfa‘atah, wa amâtha ‘annî adzâh, yâ lahâ min ni‘matin mâ abyana fadhlahâ.
Segala puji bagi Allah yang telah memberiku kelezatan makanan serta manfaatnya, dan Dia telah menghilangkan dariku kotorannya. Duhai kenikmatan, alangkah jelas keutamaannya.
7. Doa ketika Keluar dari Toilet sambil Mengusap Perut
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَخْرَجَ عَنِّى أَذَاهُ، وَأَبْقَى فِيَّ قُوَّتَهُ، فَيَا لَهَا مِنْ نِعْمَةٍ لاَ يَقْدِرُ الْقَادِرُوْنَ قَدْرَهَا
Alhamdu lillâhil ladzî akhraja ‘annî adzâh, wa abqâ fiyya quwwatah, fayâ lahâ min ni‘matin lâ yaqdirul qâdirûna qadrahâ.
Segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan dariku kotorannya dan menetapkan padaku kekuatannya. Duhai kenikmatan yang tidak akan dapat menilainya orang-orang yang memberikan penilaian.
8. Doa ketika Keluar dari Toilet
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَافَانِى فِي جَسَدِى، وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَمَاطَ عَنِّى اْلأَذَى
Alhamdu lillâhil ladzî ‘âfânî fî jasadî, wal hamdu lillâhil ladzî amâtha ‘annil adzâ.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kekuatan pada tubuhku, dan segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan kotoran dariku.
9. Ketika Menumpahkan Air ke Tangan Kiri
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ, وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ الْمَاءَ طَهُوْرًا, وَلَمْ يَجْعَلْهُ نَجَسًا
Bismillâh wa billâh, walhamdu lillâhil ladzî ja‘alal mâ`a thahûrâ, wa lam yaj‘alhu najasâ.
Dengan nama Allah dan dengan Allah, dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air itu suci, dan Dia tidak menjadikannya najis (kotor).
10. Doa ketika Hendak Wudhu
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Subhânakallâhumma wa bihamdik, asyhadu an lâ ilâha illâ ant, astaghfiruka wa atûbu ilaik. Allâhummaj‘alnî minat tawwâbîna waj‘alnî minal mutathahhirîn.
Maha suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku di antara mereka yang bertobat dan jadikanlah aku di antara mereka yang suci.
11. Doa ketika Wudhu yang Lain
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ, وَخَيْرُ اْلأَسْمَاءِ ِللهِ, وَأَكْبَرُ اْلأَسْمَاءِ ِللهِ, وَقَاهِرٌ لِمَنْ فِي السَّمَاءِ, وَقَاهِرٌ لِمَنْ فِي اْلأَرِضِ. الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ, وَأَحْيَى قَلْبِي بِاْلإِيْمَانِ. اَللَّهُمَّ تُبْ عَلَيَّ وَطَهِّرْنِي, وَاقْضِ لِي بِالْحُسْنَى, وَأَرِنِي كُلَّ الَّذِي أُحِبُّ, وَافْتَحْ لِي بِالْخَيْرَاتِ مِنْ عِنْدِكَ, يَا سَامِعَ الدُّعَاءِ
Bismillâhi wa billâh, wa khairul asmâ`i lillâh, wa qâhirun liman fis samâ`, wa qâhirun liman fil ardh. Alhamdu lillâhil ladzî ja‘ala minal mâ`i kulla syai`in hayy, wa ahyâ qalbî bil îmân. Allâhumma tub ‘alayya wa thahhirnî, waqdhi lî bil husnâ, wa arinî kullal ladzî uhibb, waftah lî fil khairâti min ‘indik, yâ sâmi‘ad du‘â`.
Dengan nama Allah dan dengan Allah, sebaik-baik nama bagi Allah yang menguasai seluruh makhluk yang ada di langit, dan yang menguasai semua makhluk yang ada di bumi. Segala puji kepunyaan Allah yang telah menjadikan segala sesuatu yang hidup dari air, dan menghidupkan hatiku dengan iman. Ya Allah, terimalah tobatku dan sucikanlah aku, putuskanlah buatku dengan kebaikan, perlihatkanlah kepadaku setiap yang aku suka, dan bukakanlah bagiku kebaikan-kebaikan dari sisi-Mu, wahai Tuhan yang mendengar doa.
12. Doa Hendak Wudhu sebelum Menyentuh Air
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ, اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Bismillâhi wa billâh, allâhummaj‘alnî minat tawwabîna waj‘alnî minal mutathahhirîn.
Dengan nama Allah dan dengan Allah, ya Allah, jadikanlah aku di antara mereka yang bertobat, dan jadikanlah aku di antara mereka yang suci.
13. Setelah Berkumur-kumur
اَللَّهُمَّ لَقِّنِي حُجَّتِي يَوْمَ أَلْقَاكَ, وَأَطْلِقْ لِسَانِي بِذِكْرِكَ
Allâhumma laqqinî hujjatî yauma alqâka wa athliq lisânî bidzikrik.
Ya Allah, pertemukanlah aku dengan hujjah-ku pada hari aku berjumpa (dengan pengadilan)-Mu dan lepaskanlah lidahku dengan dzikir kepada-Mu.
14. Setelah Menghirup Air dengan Hidung
اَللَّهُمَّ لاَ تُحَرِّمْ عَلَيَّ رِيْحَ الْجَنَّةِ, وَاجْعَلْنِي مِمَّنْ يَشُمُّ رِيْحَهَا وَرَوْحَهَا وَرَيْحَانَهَا وَطَيِّبَهَا
Allâhumma lâ tuharrim ‘alayya rîhal jannah, waj‘alnî mimman yasyummu rîhahâ wa rauhahâ wa raihânahâ wa thayyibahâ.
Ya Allah, janganlah Engkau cegah aku dari wewangian surga, tetapi jadikanlah aku di antara orang yang dapat menghirup anginnya, mencium harumnya, wewangiannya dan menikmati keindahannya.
15. Setelah Membasuh Muka
اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي يَوْمَ تَسْوَدُّ فِيْهِ الْوُجُوهُ، وَ لاَ تُسَوِّدْ وَجْهِي يَوْمَ تَبْيَضُّ فِيْهِ الْوُجُوهُ
Allâhumma bayyidh wajhî yauma taswaddu fîhil wujûh, wa lâ tusawwid wajhî yauma tabyadhdhu fîhil wujûh.
Ya Allah putihkanlah wajahku pada hari wajah-wajah menjadi hitam, dan janganlah Engkau hitamkan mukaku pada hari muka-muka menjadi putih.
16. Setelah Membasuh Tangan Kanan
اَللَّهُمَّ أَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِيْنِي، وَالْخُلْدَ فِي الْجِنَانِ بِيَسَارِي، وَحَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيْرًا
Allâhumma a‘thinî kitâbî biyamînî, wa l khulda fil jinâni biyasârî, wa hâsibnî hisâban yasîrâ.
Ya Allah berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kananku dan kekal di surga di sebelah kiriku, dan (jika Engkau menghisabku) hisablah aku dengan hisab yang ringan.
17. Setelah Membasuh Tangan Kiri
اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِي كِتَابِي بِشِمَالِي، وَ لاَ تَجْعَلْهَا مَغْلُوْلَةً إِلَى عُنُقِي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ مُقَطَّعَاتِ النِّيْرَانِ
Allâhumma lâ tuthi‘nî kitâbî bisyimâlî, walâ taj‘alhâ maghlûlatan ilâ ‘unuqî, wa a‘ûdzu bika min muqaththa‘âtin nîrân.
Ya Allah janganlah Engkau berikan kepadaku kitabku dari sebelah kiriku dan janganlah Engkau jadikan tanganku terbelenggu ke kudukku, dan aku berlindung kepada-Mu dari pakaian neraka.
18. Setelah Mengusap Kepala
اللَّهُمَّ غَشِّنِي بِرَحْمَتِكَ وَبَرَكَاتِكَ وَعَفْوِكَ
Allâhumma ghasysyinî birahmatika wa barakâtika wa ‘afwik.
Ya Allah liputilah aku dengan rahmat-Mu, berkah-Mu dan ampunan-Mu.
19. Setelah Mengusap Kaki
اَللَّهُمَّ ثَبِّتْنِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزُلُّ فِيْهِ اْلأَقْدَامُ، وَاجْعَلْ سَعْيِي فِيمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي
Allâhumma tsabbitnî ‘alash shirâthi yauma tazullu fîhil aqdâm, waj‘al sa‘yî fîmâ yurdhîka ‘annî.
Ya Allah teguhkanlah aku di atas Shirâth (jembatan yang tajam dan maha panjang di akhirat) pada hari yang padanya kaki-kaki tergelincir, dan jadikanlah usahaku (langkahku) dalam hal-hal yang Engkau rela.
20. Doa setelah Wudhu
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Asyhadu an lâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
21. Doa yang Lain setelah Wudhu
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا وَلِيُّكَ وَخَلِيْفَتُكَ بَعْدَ نَبِيِّكَ، وَأَنَّ أَوْلِيَائَهُ خُلَفَاؤُكَ، وَأَوْصِيَائَهُ أَوْصِيَاؤُكَ
Subhânakallâhumma wa bihamdik, asyhadu an lâ ilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduka wa rasûluk, wa asyhadu anna ‘aliyyan waliyyuka wa khalîfatuka ba‘da nabiyyik, wa anna aulyâ`ahu khulafâ`uka, wa aushiyâ`ahu aushiyâ`uk.
Maha suci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku memohon ampun serta bertobat kepada-Mu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-Mu dan rasûl-Mu, dan aku bersaksi bahwa ‘Ali adalah wali-Mu dan khalîfah-Mu setelah Nabi-Mu, dan bahwa wali-walinya adalah khalîfah-khalîfah-Mu dan washi-washinya adalah washi-washi-Mu.
22. Doa agar Darah Haid Hilang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ, أَوْ تَسَمَّيْتَ بِهِ ِلأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ, أَوْ هُوَ مَاثُوْرٌ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ. وَأَسْأَلُكَ بِسْمِكَ اْلأَعْظَمِ اْلأَعْظَمِ اْلأَعْظَمِ, وَبِكُلِّ حَرْفٍ أَنْزَلْتَهُ عَلىَ مُوْسَى, وَبِكُلِّ حَرْفٍ أَنْزَلْتَهُ عَلىَ عِيْسَى, وَبِكُلِّ حَرْفٍ أَنْزَلْتَهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ, وَعَلَى أَنْبِيَاءِ اللهِ إِلاَّ أَذْهَبْتَ عَنِّي هَذََا الدَّمَ
Allâhumma innî as`aluka bikullismin huwa lak, au tasammaita bihi li`ahadin min khalqik, au huwa ma`tsûrun fî ‘ilmil ghaibi ‘indak, wa as`aluka bismikal ‘azhîmil a‘zhamil a‘zham, wa bikulli harfin anzaltahu ‘alâ mûsâ, wa bikulli harfin anzaltahu ‘alâ ‘îsâ, wa bikulli harfin anzaltahu ‘alâ muhammad, shalawâtuka ‘alaihi wa ãlih, wa ‘alâ anbiyâ`illâhi illâ adzhabta ‘annî hâdzad dam.
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu, atau Engkau namai dengannya untuk salah satu dari makhluk-Mu, atau nama yang tersimpan di dalam ilmu ghaib di sisi-Mu. Dan aku memohon dengan nama-Mu yang paling agung yang paling agung yang paling agung, dan dengan setiap huruf yang Engkau turunkan kepada Mûsâ, dan dengan setiap huruf yang Engkau turun-kan kepada ‘Îsâ dan dengan setiap huruf yang Engkau turunkan kepada Muhammad shalawât-Mu baginya dan keluarganya dan bagi para nabi Allah melainkan Engkau hilangkan darah (haid) ini dariku.
23. Doa ketika Memotong Kuku atau Memotong Kumis
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَعَلَى سُنَّةِ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Bismillâhi wa billâhi wa ‘alâ sunnati muhammadin wa ãli muhammad.
Dengan menyebut nama Allah dan dengan Allah dan atas sunnah Muhammad dan keluarga Muhammad.
24. Doa jika Anak Dikhitan
اَللَّهُمَّ هَذِهِ سُنَّتُكَ وَسُنَّةُ نَبِيِّكَ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ, وَاتِّبَاعٌ مِنَّا لَكَ وَلِنَبِيِّكَ, بِمَشِيَّتِكَ وَبِإِرَادَتِكَ وَبِقَضَائِكَ, ِلأَمْرٍ أَنْتَ أَرَدْتَهُ, وَقَضَاءٍ حَتَمْتَهُ, وَأَمْرٍ أَنْفَذْتَهُ, فَأَذَقْتَهُ حَرَّ الْحَدِيْدِ فِي خِتَانِهِ وَحِجَامَتِهِ, ِلأَمْرٍ أَنْتَ أَعْرَفُ بِهِ مِنِّي. اَللَّهُمَّ فَطَهِّرْهُ مِنَ الذُّنُوْبِ, وَزِدْ فِي عُمُرِهِ, وَادْفَعِ اْلآفَاتِ عَنْ بَدَنِهِ, وَاْلأَوْجَاعَ عَنْ جِسْمِهِ, وَزِدْهُ مِنَ الْغِنَى, وَادْفَعْ عَنْهُ الْفَقْرَ, فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَ لاَ نَعْلَمُ
Allâhumma hâdzihi sunnatuka wa sunnatu nabiyyika shalawâtuka ‘alaihi wa ãlih, wattibâ‘un minnâ laka wa linabiyyik, bimasyiyyatika wa bi irâdatika wa qadhâ`ik, li amrin anta aradtah, wa qadhâ`in hatamtah, wa amrin anfadztah, fa adzaqtahu harral hadîdi fî khitânihi wa hijâmatih, li`amrin anta a‘rafu bihi minnî. Allâhumma fathahhirhu minadz dzunûb, wa zid fî ‘umurih, wadfa‘il ãfâti ‘an badanih, wal aujâ‘a ‘an jismih, wa zidhu minal ghinâ, wadfa‘ ‘anhul faqr, fainnaka ta‘lamu wa lâ na‘lam.
Ya Allah inilah sunnah-Mu dan sunnah Nabi-Mu shalawât-Mu baginya dan keluarganya, dan ini kepengikutan dari kami kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu dengan kehendak-Mu, keinginan-Mu dan keputusan-Mu, untuk suatu urusan yang Engkau inginkan, qadhâ ` yang Engkau putuskan, dan hukum yang Engkau jalankan, lalu Engkau rasakan panasnya besi kepada kemaluannya dan pengeluaran darahnya, karena perkara yang Engkau lebih mengetahuinya dariku. Ya Allah, sucikanlah dia dari dosa-dosa, panjangkan usianya, tolakkanlah berbagai penyakit dari badannya, dan rasa sakit dari tubuhnya, tambahkanlah kepadanya kecukupan, dan tolakkan darinya kemiskinan, sesungguhnya Engkau mengetahui sedangkan kami tidak tahu.
25. Doa Mandi Jumat
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنْ كُلِّ آفَةٍ تَمْحُو بِهَا دِيْنِي, وَتُبْطِلُ بِهَا عَمَلِي
Allâhumma thahhir qalbî min kulli ãfatin tamhû bihâ dînî, wa tubthilu bihâ ‘amalî.
Ya Allah sucikanlah hatiku dari penyakit yang Engkau hapus dengannya ajaranku, dan Engkau batalkan dengannya amalku.
26. Doa setelah Mandi Jumat
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيِكَ لَهُ, وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu an lâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîka lah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluh. Allâhumma shalli ‘alâ muhammadin wa ãli muhammadin waj‘alnî minat tawwâbîna waj‘alnî minal mutathahhirîn.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah sendiri tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, curahkanlah shalawât kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan jadikanlah aku di antara orang-orang yang bertobat (kembali kepada ajaran-Mu), dan jadikanlah aku di antara orang-orang yang (suka) bersuci.
27. Doa Mandi Janâbah
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي, وَزَكِّ عَمَلِي, وَتَقَبَّلْ سَعْيِي, وَاجْعَلْ مَا عِنْدَكَ خَيْرًا لِي
Allâhumma thahhir qalbî wa zakki ‘amalî wa taqabbal sya‘yî, waj‘al mâ ‘indaka khairan lî.
Yâ Allah sucikanlah hatiku, ikhlaskanlah amalku, terimalah usahaku, dan jadikanlah apa yang ada di sisi-Mu lebih baik bagiku.
(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email