Pesan Rahbar

Home » » Hadis Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu

Hadis Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu

Written By Unknown on Saturday, 15 July 2017 | 05:56:00

Ilustrasi

Rasulullah saw berkata, "Surga di bawah kaki ibu." [Kaz Al-'Ummâl hadîts no. 45439]

Imam Muhammad Al-Bâqir as mengatakan bahwa Mûsâ bin 'Imrân as berkata, "Wahai Rabbi berwasiatlah kepadaku!" Dia berfirman, "Aku berwasiat kepadamu dengan ibumu." Dia berkata, "Rabbi wasiatkanlah kepadaku!" Dia berfirman, "Aku berwasiat kepadamu dengan ibumu." Dia berkata, "Wahai Rabbi wasiatkanlah kepadaku!" Dia berfirman, "Aku wasiatkan kepadamu dengan ayahmu." [Bihâr Al-Anwâr 74/67].

Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw, lantas dia berkata, "Wahai Rasulullah kepada siapa aku harus berbuat kebaikan?" Beliau berkata, "Kepada ibumu." Dia bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Beliau berkata, "Kepada ibumu." Dia bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Beliau berkata, "Kepada ibumu." Dia bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Beliau berkata, "Kepada ayahmu." [Ushûl Al-Kâfî 2/160].

Imam 'Ali Zainul 'Âbidîn as berkata, "Adapun hak ibumu maka kamu harus faham bahwa dia telah mengandungmu yang seorang lelaki tidak mengandung seseorang, dia telah memberimu dari buah hatinya yang seseorang tidak memberi seseorang (seperti itu), menjagamu dengan semua anggota tubuhnya, tidak peduli dia lapar yang penting bisa memberimu makan, dia kehausan demi kepuasan minummu, dia telanjang asal kamu berpakaian, dia kepanasan asalkan kamu terlindungi, dia menghindari tidur demi kamu, dia menjagamu dari panas dan kedinginan supaya kamu menjadi penyejuk matanya. Maka sesungguhnya kamu tidak bisa mensyukurinya kecuali dengan pertolongan Allah dan taufîq-Nya." [Bihâr Al-Anwâr 74/6].

Dari Sa'îd bin Al-Musayyab berkata: 'Umar berkata: Adalah kami bersama Rasulullah saw di atas sebuah bukit, lalu kami menuruni sebuah lembah, maka aku lihat ada seorang anak muda yang menggembala kambingnya, kemudaannya manakjubkanku, lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah seandainya masa mudanya itu (digunakan) di jalan Allah." Maka Nabi saw berkata, "Wahai 'Umar, boleh jadi dia ada di sebagian jalan Allah sedang kamu tidak tahu." Kemudian Nabi saw memanggilnya, lalu beliau berkata, "Wahai anak muda, apakah kamu mempunyai tanggungan keluarga?" Dia berkata, "Ya." Beliau berkata, "Siapa." Dia berkata, "Ibuku." Beliau berkata, "Tetaplah berkhidmat kepadanya sebab di sisi kedua kakinya itu surga." [Kanz Al-'Ummâl, hadîts no. 11760].

Ada seorang lelaki dan ibunya datang kepada Nabi saw dan dia ingin berjihad sedang ibunya mencegahnya, maka Nabi saw berkata, "Tinggallah dengan ibumu, sebab bagimu ada pahala di sisinya semisal pahala jihad bagimu." [Kanz Al-'Ummâl, hadîts no. 14569].

Dari Mu'âwiyah bin Jâhimah bahwa Jâhimah datang kepada Nabi saw, lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin (ikut) perang aku datang meminta petunjukmu. Maka beliau berkata, "Apakah kamu punya masih mempunyai ibu?" Dia berkata, "Ya." Beliau berkata, "Tetaplah bersama ibumu, sebab surga dekat kedua kakinya." [HR Ibnu Mâjah dll].

Diriwayatkan Al-Thabrâni dengan isnâd yang baik dan lafazhnya dia (sahabat Nabi saw) berkata: Saya datang kepada Nabi saw meminta petunjuk beliau dalam berjihad, maka Nabi saw berkata, "Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?" Saya berkata, "Ya." Beliau berkata, "Tetaplah dengan mereka, karena surga di bawah talapak kakinya." [Al-Targhîb wa Al-Tarhîb hal. 316].

Dari 'Âisyah berkata: Rasulullah saw berkata, "Ketika aku ada di surga tiba-tiba aku mendengar seorang qâri`, lalu aku berkata : Siapa ini?" Mereka berkata, "Dia adalah Hâritsah bin Al-Nu'mân." Maka Rasulullah saw berkata, "Begitulah berbuat baik, begitulah berbuat baik, dan adalah dia orang yang sangat berbuat baik kepada ibunya." [Kanz Al-'Ummâl, hadîts no. 45937].

Dari Ibrâhîm bin Mahzam berkata: Saya keluar dari sisi Abû 'Abdillâh as pada suatu malam, lalu saya mendatangi rumahku di Al-Madînah dan ibuku bersamaku, lalu terjadi pembicaraan antaraku dan dia hingga aku bersuara keras kepadanya. Keesokan harinya setelah saya shalat shubuh, saya mendatangi Abû 'Abdillâh as, ketika aku masuk kepadanya, dia memulai menegurku, "Wahai putra Mahzam ada apa kamu dan Khâlidah hingga kamu mengeraskan suaramu tadi malam? Tidakkah kamu tahu bahwa perutnya pernah menjadi tempat tinggal yang kamu tempati, pangkuannya menjadi buaian yang telah kamu rasakan, dan kedua teteknya menjadi tempat minum yang air susunya telah kamu minum?" Saya berkata, "Tentu saja." Beliau berkata, "Maka janganlah kamu berlaku kasar kepadanya." [Bihâr Al-Anwâr 74/76].

Imam 'Ali Zainul 'Âbidîn as berkata, "Ada seorang pria datang kepada Nabi saw, lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, tidak ada satu perbuatan buruk pun melainkan telah kuamalkan, maka apakah ada pintu tobat bagiku? Maka Rasulullah saw berkata kepadanya, 'Apakah dari kedua orang tuamu ada yang masih hidup?' Dia berkata, 'Ayahku.' Beliau berkata, 'Pergilah, lalu berbuat baiklah kepadanya.'" [Bihâr Al-Anwâr 74/72].


Diambil dari kitab Mîzân Al-Hikmah jilid 10 halaman 712-714.

(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: