Pesan Rahbar

Home » » Andi Arief Sebut Rentenir Kumpul di Bali Rayakan Duka Palu, Eh Kena Skakmat Netizen Ternyata IMF Usulan SBY

Andi Arief Sebut Rentenir Kumpul di Bali Rayakan Duka Palu, Eh Kena Skakmat Netizen Ternyata IMF Usulan SBY

Written By Unknown on Sunday 7 October 2018 | 14:18:00


Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengkritik pertemuan IMF – Wolrd Bank di Bali yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 830 miliar.

Andi Arief menyindir IMF sebagai tempat berkumpulnya para rentenir. Dia menilai pertemuan IMF – World Bank di Bali merupakan bentuk perayaan terhadap musibah yang melanda Palu, Sulawesi Tengah.

“Rentenir Berkumpul di Bali. Merayakan Duka di Palu. Soekarno bangkit dari Kubur. Matanya sembab. Menangis semalaman,” cuit Andi Arief di akun Twitternya, Sabtu, 6 Oktober 2018.

Sebelumnya, Andi Arief juga menyindir PDI Perjuangan yang dituding berada di balik pertemuan IMF di Bali.

“Ada partai. Menjual nama Soekarno. Punya slogan wong cilik. Sekarang terlentang. Minta dicumbu IMF,” imbuhnya.


Twitter Andi Arief

Cuitan Andi Arief dibalas dengan sindiran yang tak kalah menohok. Andi diingatkan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan IMF tidak lepas dari peran Susilo Bambang Yudhoyono.

“Bro, tau nggak yang mengajukan Indonesia sbg tuan rumah Annual Meeting adalah pemerintahan Pak @SBYudhoyono September 2014. Yuk kita dukung. Terima kasih Pak SBY,” balas Prastowo Yustinus.

“Semoga #AM2018Bali berlangsung sukses dan membawa dampak positif bagi Indonesia. Tentu hal ini pula yang dikehendaki Pak @SBYudhoyono ketika Sep 2014 mengajukan diri menjadi tuan rumah. Mari bersatu, supaya kita semakin kuat!,” imbuhnya.

Prastowo me-retweet berita dari kompas.com yang memuat penjelasan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde tentang pelaksanaan Annual Meeting IMF di Bali.

Christine Lagarde mengatakan, untuk jadi tuan rumah gelaran IMF-World Bank Annual Meeting, ada proses seleksi yang sangat ketat.

Dari total 189 negara anggota IMF, mereka yang berminat pertama-tama akan mengajukan diri lalu menjalani tahapan tertentu.

”Mereka bersaing ketat dan prosesnya sangat transparan, ada juri dari anggota IMF dan World Bank yang memperhitungkan banyak indikator, di antaranya akomodasi, transportasi, akses yang mudah, Wi-Fi, aspek keamanan, sampai hal teknis lainnya,” kata Lagarde di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (2/3/2018).

Menurut Lagarde, untuk perhelatan Annual Meeting tahun 2018, terdapat sembilan negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah, termasuk Indonesia.

Proses seleksi pun berlangsung sejak empat tahun lalu, yang kemudian menyisakan Indonesia bersama dua negara lain untuk kemudian didatangi dan dinilai oleh tim juri.

Ketika mengunjungi tiga negara calon penyelenggara Annual Meeting 2018, para juri akan mengecek kesiapan dan indikator persyaratan lebih teliti lagi.

“Sesudahnya, mereka menentukan negara mana yang ditetapkan sebagai tuan rumah untuk acara besar tersebut. “Dari kontes itu, Indonesia yang paling baik,” tutur Lagarde.

Indonesia pun dipercaya menjadi tuan rumah gelaran IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober 2018 mendatang.

Acara itu akan menjadi momen promosi bisnis hingga pariwisata kepada tamu delegasi yang jumlahnya ditaksir lebih dari 15.000 orang, di antaranya para menteri keuangan, gubernur bank sentral, bankir, hingga CEO dari seluruh dunia.






























(Pojok-Satu/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: