Gerindra menilai pemerintah lamban dalam menangani gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Pemerintah dianggap kelelahan setelah adanya gempa Lombok.
"Dalam kasus Palu dan Donggala, saya merasa pemerintah lambat dalam menangani itu. Pemerintah seperti kelelahan Lombok, kemudian bencana Palu dalam waktu dekat," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Hotel Santika Depok, Jawa Barat, Jumat (5/10/2018).
Dalam penanganan bencana di Sulteng, pemerintah dinilai ketinggalan dalam layanan tanggap darurat. Apalagi sempat terjadi penjarahan yang memperburuk situasi.
"Apa yang terjadi, pemerintah seperti ketinggalan layanan tanggap darurat, seperti pemerintah mengizinkan rakyatnya mengambil bahan makanan. Di satu sisi, itu adalah kedaruratan yang mungkin memotong kebutuhan yang sangat mendesak. Namun di sisi lain, itu adalah pendidikan yang salah dalam kedaruratan itu," paparnya.
Namun keprihatinan Gerindra ini bertolak belakang dengan video viral seorang bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dari partai Gerindra yang meminta bantuan air minum kepada Bupati, namun hanya diperbolehkan minum 2 gelas saja dan setelah itu pulang.
Berikut kultwitnya yang viral di jagat twitter:
Sorng bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dri partai @Gerindra sngt melukai hati para korban gempa— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) October 4, 2018
Tangisan masyarakat Parimo yg dhargai 2 gelas air mineral oleh Bupati Parimo
Capres & cawapresnya menyebar hoax.
Bupatinya smena2 lalu ap lg yg klian harapkan pd mrk? pic.twitter.com/MwPLJomHx5
Sorng bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dri partai @Gerindra sngt melukai hati para korban gempa— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) October 4, 2018
Tangisan masyarakat Parimo yg dhargai 2 gelas air mineral oleh Bupati Parimo
Capres & cawapresnya menyebar hoax.
Bupatinya smena2 lalu ap lg yg klian harapkan pd mrk? pic.twitter.com/MwPLJomHx5
Sorng bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dri partai @Gerindra sngt melukai hati para korban gempa— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) October 4, 2018
Tangisan masyarakat Parimo yg dhargai 2 gelas air mineral oleh Bupati Parimo
Capres & cawapresnya menyebar hoax.
Bupatinya smena2 lalu ap lg yg klian harapkan pd mrk? pic.twitter.com/MwPLJomHx5
Sorng bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dri partai @Gerindra sngt melukai hati para korban gempa— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) October 4, 2018
Tangisan masyarakat Parimo yg dhargai 2 gelas air mineral oleh Bupati Parimo
Capres & cawapresnya menyebar hoax.
Bupatinya smena2 lalu ap lg yg klian harapkan pd mrk? pic.twitter.com/MwPLJomHx5
Sorng bupati dparigi moutong-Sulteng brnama SamsuRizal dri partai @Gerindra sngt melukai hati para korban gempa— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) October 4, 2018
Tangisan masyarakat Parimo yg dhargai 2 gelas air mineral oleh Bupati Parimo
Capres & cawapresnya menyebar hoax.
Bupatinya smena2 lalu ap lg yg klian harapkan pd mrk? pic.twitter.com/MwPLJomHx5
Skg saya tanya,KALIAN SUDAH NGAPAIN? Presiden sudah mengunjungi kami disini 2 KALI! tanpa membuat gaduh,tanpa menggunakan hasil kerjanya utk menyerang kalian.— kinanthi (@candkanthi) October 5, 2018
KALIAN SUDAH BERBUAT APA? Bahkan bupati yg kalian usung saja mengusir pengungsi yg cuma meminta air. AIR!
Kesaksian warga Kabupaten Parigi Moutong - Sulteng yg mendapat perlakuan tidak manusiawi dari Bupati.— Sarah Pandjaitan 🇲🇨 (@Sarah_Pndj) October 5, 2018
Warga korban gempa meminta bantuan air minum kepada Bupati, namun hanya diperbolehkan minum 2 gelas saja dan setelah itu pulang.
(1of 3) pic.twitter.com/TDZQgId7Jh
Warga yang kecewa dan marah atas sikap Bupati Parigi Moutong hanya bisa meluapkan kekesalannya,— Sarah Pandjaitan 🇲🇨 (@Sarah_Pndj) October 5, 2018
namun tetap tidak mendapat bantuan air minum.
(2of3) pic.twitter.com/LEGzM16Phc
Bupati Kabupaten Parigi Moutong sebelumnya juga punya catatan buruk dlm memperlakukan warga.— Sarah Pandjaitan 🇲🇨 (@Sarah_Pndj) October 5, 2018
Menghina Suku Kaili (suku asli Sulteng) dg sebutan “Orang Kaili malas”.
(3of3) https://t.co/p8Pmrct9Fe
(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email